Page 31 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 31
PEMERINTAH TETAP KALEM
GARA-gara wabah Corona menggila, Indonesia "dikucilkan" dunia. Sebanyak 59 negara menutup
pintu bagi WNI yang mau masuk ke wilayah mereka. Menanggapi hal ini, pemerintah tetap
kalem. Sebab, Indonesia juga telah menutup pintu bagi warga asing yang negaranya sedang
banyak kasus corona.
Ke-59 negara itu antara lain Amerika Serikat, Selandia Baru, Italia, Spanyol, India, Palestina,
Rusia, Serbia, Turki, Denmark, Panama, Afrika Selatan, Iran, dan Malaysia.
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Ke-menterian Luar Negeri, Judha Nugraha menerangkan,
kebijakan pelarangan WNI masuk ke negara-negara itu bukan bentuk pengucilan. Kebijakan itu
harus dilihat dari kontek perlindungan.
"Status Covid-19 di dunia sekarang ini sudah melampaui 20 juta kasus. Ini menyebabkan
beberapa negara melakukan pembatasan mobilitas. Termasuk melarang masuk warga negara
asing ke wilayahnya," kata Judha, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Judha kemudian membandingkan kebijakan Indonesia dengan Malaysia. Jika Malaysia yang
hanya melarang masuk orang asing dari 23 negara, Indonesia, lebih ketat lagi. Seluruh negara
dilarang masuk Indonesia sejak 2 April lalu. WNI juga diimbau tidak bepergian keluar negeri.
Larangan tersebut, sambungnya, masih berlaku hingga saat ini. Kecuali beberapa kategori yang
diperbolehkan dalam Permenkumham Nomor 11 Tahun 2020.
'Terutama perjalanan bisnis esensial dan urusan kedinasan yang mendesak," terangnya.
Lalu, bagaimana nasib pekerja migran Indonesia, khususnya setelah Malaysia menutup pintu?
Selama pan-demi, Judha mengatakan, Malaysia tidak masuk dalam daftar negara tujuan pekerja
migran Indonesia. Dibatasi ke 12 negara tujuan saja.
Dalam Keputusan Diijen Binapenta Nomor 3/20888/PK.02.02/VI 11/2020 disebutkan, 12 negara
tujuan tersebut di antaranya Korea Selatan, I long Kong, Qatar, Aljazair, Turki, Taiwan, Uni
Emirat Arab, dan Polandia. Penempatan pekerja migran Indonesia selama pan-demi juga diauir
secara ketat dalam Keputusan Menteri Ketenagakerjaan (Kepmenaker) Nomor 294/2020. "Kita
memang tidak menempatkan pekerja kita ke Malaysia." ucap Judha.
Pelarangan masuk WNI itu, menurut Judha, diyakini tidak merugikan pelajar dan mahasiswa
yang tengah menuntut ilmu di negara jiran tersebut. "Karena mayoritas sesi perkuliahan masih
dilakukan secara daring," lanjutnya.
Wakil Menteri Luar Negeri (Wamen-lu) Mahendra Siregar mengaku tidak tahu persis sudah
berapa negara yang melarang masuk WNI. Lagi pula, menurutnya, penutupan pintu di tengah
pan-demi bukanlah sesuatu hal yang aneh. "Wajar saja," kata Mahendra, di Kompleks Parlemen,
Senayan, kemarin.
Sebab, Indonesia juga memberlakukan kebijakan yang sama. Sehingga, tidak ada yang istimewa
dari aturan larangan masuk WNI di negara lain. "Biasa aja,v tandasnya, kembali mengulang.
Juru Bicara Kemlu, Teuku Faizasyah meminta masyarakat melihat penutupan pintu sejumlah
negara itu secara objektif. 'Tidak proporsional kalau disebutkan Indonesia saja (yang dilarang
masuk)," kata Faizasyah, ketika dihubungi Rakyat Merdeka, tadi malam.
Kemenlu, ungkap Faizasyah, sedang memperjuangkan agar negara-negara dengan interaksi
ekonomi tinggi bisa membangun koridor bisnis di tengah pandemi, namun dengan protokol
kesehatan ketat. sar
30