Page 140 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 OKTOBER 2020
P. 140

Ida bilang masih ada beberapa pihak yang membutuhkan BLT selain pekerja yang berada di
              bawah Kementerian Ketenagakerjaan. Mereka adalah guru honorer dan guru agama yang berada
              di bawah tanggung jawab Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama.

              "Selanjutnya akan direalokasi untuk bantuan penghasilan bagi guru honorer dan guru agama
              tersebut dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama sebagai
              leading sector  ," jelas Ida.

              Ida mengaku belum bisa merinci berapa sisa anggaran yang akan dikembalikan ke kas negara.
              Hanya  saja,  ada  12,4  juta  data  rekening  pekerja  yang  sudah  diserahkan  oleh  BPJS
              Ketenagakerjaan untuk diberikan BLT.

              "Dana (yang dikembalikan) baru bisa tahu persis berapa kalau realisasi penyaluran tahap V sudah
              selesai.  Tapi  kira-kira  yang  disampaikan  Pak  Direktur  Utama  BPJS  Ketenagakerjaan  (Agus
              Susanto) dana ini untuk 12,4 juta pekerja, sisanya dikembalikan ke kas negara," papar Ida.

              Diketahui,  pemerintah  mengalokasikan  dana  sebesar  Rp37,7  triliun  untuk  memberikan  BLT
              kepada 15,7 juta pekerja. Masing-masing penerima akan mendapatkan BLT sebesar Rp2,4 juta.

              Berdasarkan  hitungan    CNNIndonesia.com    ,  dana  yang  dibutuhkan  pemerintah  untuk
              memberikan BLT Rp2,4 juta kepada 12,4 juta hanya sebesar Rp29,76 triliun. Artinya, dana yang
              dikembalikan ke kas negara sebesar Rp7,94 triliun.

              Secara keseluruhan, Ida menyatakan realisasi penyaluran BLT pekerja bergaji di bawah Rp5 juta
              per 30 September 2020 pukul 17.09 WIB adalah 92,48 persen dari target sebanyak 15,7 juta
              pekerja.

              Sejauh  ini,  BPJS  Ketenagakerjaan  telah  menyerahkan  12,4  juta  data  rekening  pekerja  ke
              Kementerian Ketenagakerjaan. Lembaga tersebut sebenarnya mendapatkan data sebanyak 14,8
              juta rekening, hanya saja sebanyak 2,4 juta data rekening tidak valid.





































                                                           139
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145