Page 41 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 OKTOBER 2020
P. 41
Judul BP Jamsostek: 12,4 Juta Data Penerima BSU Valid
Nama Media Investor Daily
Newstrend Santunan Pegawai Swasta
Halaman/URL Pg23
Jurnalis Aris Cahyadi
Tanggal 2020-10-02 05:06:00
Ukuran 253x191mmk
Warna Warna
AD Value Rp 70.840.000
News Value Rp 354.200.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Agus Susanto (Direktur Utama BP Jamsostek) Selain itu terdapat sekitar 600 ribu data
yang tidak berhasil dikonfirmasi ulang
negative - Agus Susanto (Direktur Utama BP Jamsostek) Sebelumnya kami menyampaikan total
11,8 juta data pekerja peserta BP Jamsostek yang terbagi dalam empat gelombang. Pada
gelombang . ini, kami serahkan sisa data peserta yang telah tervalidasi sebanyak 578.230 dan
ditambah data susulan sebanyak 40.358 data nomor rekening peserta
positive - Agus Susanto (Direktur Utama BP Jamsostek) Jadi total data peserta yang lolos validasi
dan sesuai dengan kriteria Permenaker diserahkan berjumlah total 12.418.588 data pekerja
positive - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan RI) Sementara untuk tahap V sedang dalam
proses untuk penyaluran dana hingga ditransfer ke rekening pekerja
positive - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan RI) Namun jangan khawatir, kami berupaya
sebaik-baiknya untuk memeriksa dan melakukan ceklis sebelum menyalurkan bantuan melalui
bank penyalur
positive - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan RI) Sisa anggaran bantuan subsidi upah akan
direlokasi untuk bantuan penghasilan bagi guru honorer dan guru agama dengan Kemendikbud
dan Ke-menag sebagai leading sedor
Ringkasan
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) telah mendata dan
melakukan validasi 14,8 juta data rekening pekerja penerima bantuan subsidi upah (BSU). Dari
jumlah tersebut, 12,4 juta data rekening dinyatakan valid dan telah diserahkan ke Kementerian
Ketenagakerjaan (Kemenaker).
Direktur Utama BP Jamsostek Agus Susanto mengatakan, pihaknya berhasil mengumpulkan 14,8
juta data rekening pekerja dan setelah dilakukan validasi berlapis menjadi 12,4 juta data pekerja.
Selebihnya terdapat 1,8 juta data dinyatakan tidak sesuai dengan kriteria yang diatur dalam
Permenaker Nomor 14 tahun 2020. "Selain itu terdapat sekitar 600 ribu data yang tidak berhasil
40