Page 37 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 OKTOBER 2020
P. 37

Buruh juga mencermati beban baru negara untuk ikut membayar pesangon pekerja korban PHK.

              Tidak mogok

              Meskipun substansi RUU Cipta Kerja dikritisi semua serikat buruh, tidak semua serikat buruh
              menyepakati  aksi  mogok.  Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Nasional  Ristadi  memastikan
              tidak ikut dalam aksi mogok kerja nasional. Ia beralasan, berkumpul di masa pandemi Covid-19
              bisa membahayakan kesehatan.

              Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar mengatakan,
              sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan, mogok kerja bisa dilakukan dalam perselisihan antara
              pekeija dan manajemen perusahaan, bukan pekerja dengan pemerintah.

              Menurut dia, istilah yang lebih tepat atas langkah buruh dalam menyuarakan ketidaksetujuan
              atas RUU Cipta Kerja adalah unjuk rasa atau demonstrasi.
              Timboel menilai, RUU Cipta Kerja memang sebaiknya tidak dipaksakan untuk segera disahkan.
              "Pemerintah dan DPR harus berdialog lagi dengan buruh dan kelompok masyarakat lain. Melihat
              situasi saat ini, (aksi unjuk rasa) tentunya berisiko di tengah pandemi," ujarnya.

              Ancaman sanksi

              Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sudah
              mengeluarkan surat edaran untuk menyikapi rencana aksi mogok nasional itu.

              Wakil  Ketua  Umum  Kadin  Bidang  Ketenagakeijaan  dan  Hubungan  Industrial  Anton  J  Supit
              mengatakan,  rencana  buruh  untuk  menggelar  mogok  kerja  nasional  tidak  sah.  Sebab,  tidak
              sejalan  dengan  Keputusan  Menteri  Ketenagakerjaan  Nomor  232  Tahun  2003  tentang  Akibat
              Hukum Mogok Kerja yang Tidak Sah.

              Kepmenaker  mengatur,  pelaksanaan  mogok  kerja  yang  bukan  sebagai  akibat  gagalnya
              perundingan adalah tidak sah.
              Anton menilai, persoalan buruh saat ini bukan domain perusahaan karena menyangkut undang-
              undang "Ini, kan, bukan terkait urusan hubungan industrial dengan perusahaan," katanya.

              Mengacu pada Kepmenaker, tambah Anton, buruh yang mogok akan dianggap mangkir dari
              kerjanya. Akibatnya, buruh bisa dikenai sanksi. Apabila pengusaha memanggil buruh dua kali
              berturut-turut dalam waktu tujuh hari dan yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan itu, ia
              dianggap mengundurkan diri secara sukarela.

              "Kami memberi peringatan. Tiap perusahaan punya perjanjian kerja bersama dan kita kembali
              lagi ke aturan mogok kerja di undang-undang," katanya.

              Stabilitas ekonomi
              Selain resistensi publik, ketidakpastian juga masih membayangi rencana pengesahan RUU Cipta
              Kerja.  Keputusan  pemerintah  untuk  membantu  perusahaan  membayarkan  9  kali  pesangon
              pekerja yang terkena PHK lewat skema jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) masih diragukan.
              Sebab,  kondisi  keuangan  negara  dinilai  tidak  cukup  kuat  di  tengah  pandemi  Covid-19  yang
              menyeret RI ke resesi.

              Direktur Riset Center of Re-form on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah mengatakan,
              rencana  pemerintah  menanggung  semua  premi  iuran  JKP  bagi  pekerja  bisa  membebani
              keuangan negara.

              "Oleh karena itu, saya tidak yakin hal itu yang akan muncul sebagai kesepakatan akhir," katanya.

                                                           36
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42