Page 372 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 372

Insentif  bagi  pekerja  swasta  sedang  difinalisasi  sebelum  bisa  dijalankan  Kementerian
              Ketenagakerjaan pada September 2020.
              Fokus bantuan pemerintah, sebanyak 13,8 juta pekerja non PNS dan BUMN yang aktif terdaftar
              di BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran di bawah Rp 150 ribu per bulan atau setara dengan gaji
              di bawah Rp 5 juta per bulan.

              "Bantuan sebesar Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan akan langsung diberikan per dua bulan
              ke rekening masing-masing pekerja sehingga tidak akan terjadi penyalahgunaan," kata Erick
              Thohir.

              Agar data pekerja ini lebih konkrit, pemerintah bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.
              Pemerintah juga menggandeng Perbanas untuk mendata akun rekening bank para pekerja yang
              mendapatkan insentif.

              Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengaku siap menjalankan program insentif
              bagi 13,8 juta pekerja ini.

              "Bantuan  ini  merupakan  program  stimulus  yang  digodok  bersama  Tim  Satgas  Pemulihan
              Ekonomi  Nasional  (PEN),  Kemnaker,  Kemenkeu  dan  BPJS  Ketenagakerjaan.  Kita  targetkan
              program ini dapat berjalan bulan September, " kata Ida dilansir  Antara  .

              Dimulai September 2020, subsidi gaji diberikan Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan. Dengan
              tahapan  per  dua  bulan  sekali  ke  rekening  masing-masing  pekerja.  Artinya  dalam  sekali
              pencairan, pekerja akan mendapatkan subsidi sebesar Rp 1,2 juta.

              Ida  pun  memastikan  bahwa  para  penerima  subsidi  itu  adalah  pekerja  swasta  yang  bukan
              pegawai negeri sipil (PNS) atau pegawai BUMN.

              "Penerima  subsidi  gaji  adalah  pekerja  yang  membayar  iuran  BPJS  Ketenagakerjaan.  Hal  ini
              sebagai apresiasi bagi para pekerja yang terdaftar dan membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan,"
              jelas Ida.

              Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin
              memastikan bantuan berlangsung dalam dua tahap, senilai Rp 1,2 juta pada kuartal III dan IV
              2020 ini.

              Pemberian bantuan sosial dilakukan secara transfer melalui rekening tenaga kerja yang terdaftar
              di BPJS Ketenagakerjaan.

              "Karena orang-orang ini belum di-PHK, masih terdaftar dan terbukti di BPJS Tenaga Kerja, masih
              bayar  iurannya  dengan  pendapatan  ekuivalen  di  bawah  5  juta.  Sebagian  besar  diantaranya
              bergaji Rp 2-3 juta," dia menambahkan.

              Insentif  disalurkan  lantaran  pemerintah  percaya  banyak  diantara  mereka  yang  statusnya
              dirumahkan sementara atau terkena pemotongan gaji akibat wabah pandemi Covid-19.
              "Hasil kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan, teridentifikasi tenaga kerja formal yang gajinya
              di bawah Rp 5 juta, mayoritas Rp 2 juta-Rp 3 juta, itu jumlahnya ada 13,8 juta. Ini di luar BUMN
              dan PNS yang gajinya belum dipotong," ujar BGS.

              Pemberian  insentif  langsung  menuai  respons  positif.  Apresiasi  datang  dari  kalangan  buruh.
              Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  mengapresiasi  rencana
              pemerintah ini dan berharap segera terlaksana pemberian insentif kepada 13,8 juta pekerja.

              "Terhadap program pemberian bantuan gaji kepada buruh tentu KSPI setuju. Kami berharap
              program ini bisa segera direalisasikan," jelas dia.
                                                           370
   367   368   369   370   371   372   373   374   375   376   377