Page 457 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 457

Data Penerima Pakai Data BPJS Ketenagakerjaan  Terkait data penerima, Erick mengatakan,
              bakal menggunakan data BPJS Ketenagakerjaan.
              Erick menyebut data pekerja di BPJS Ketenagakerjaan valid dan konkret.

              "Datanya  konkret,  kita  bekerjasama  dengan  BPJS  Ketenagakerjaan  yang  datanya  solid  dan
              konkret," ujar dia.

              Erick menegaskan, pekerja yang menerima adalah pekerja di luar PNS dan pegawai BUMN.

              Namun, pekerja itu harus membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan.

              "Pekerja di luar BUMN, di luar PNS. Hanya di sektor industri yang sekarang, yang memberi iuran
              BPJS," beber dia.

              Erick  menyebut,  program  ini  telah  mendapat  dukungan  dari  menteri  lainnya  sepetri  Menteri
              Keuangan    Sri  Mulyani,  Menteri  Tenaga  Kerja  Ida  Fauziyah,  dan  Menteri  Kordinator  bidang
              Perekonomian Airlangga Hartarto.
              Erick bahkan menyebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada rapat Senin lalu meminta program
              ini sgeera dijalankan.

              Diungkap  Sri Mulyani  Sebelumnya, Menteri Keuangan,  Sri Mulyani, juga mengungkap rencana
              pemberian subsidi untuk pekerja dengan gaji dibawah Rp 5 juta.

              "Pemerintah sedang kaji untuk menyiapkan pemberian bantuan gaji kepada 13 juta pekerja yang
              memiliki  upah  dibawah  Rp  5  juta,"  kata  Sri  Mulyani,  dalam  konferensi  pers  virtual,  Rabu
              (5/8/2020), seperti diberitakan  Kompas.com  .

              Mantan  Direktur  Pelaksana  Bank  Dunia  itu  menambahkan,  untuk  merealisasikan  rencana
              tersebut, anggaran belanja yang dibutuhkan akan mencapai Rp 31,2 triliun.
              Melalui rencana dan program PEN lain-nya,  Sri Mulyani  berharap anggaran yang telah disiapkan
              pemerintah guna merespons pukulan telak dari pandemi Covid-19 dapat segera tersalurkan.

              "Ini dilakukan karena sampai dengan Agustus ini penyerapan program PEN masih dirasa perlu
              untuk ditingkatkan," katanya.

              Dikutip dari  Kontan  , Presiden Jokowi berencana memberi bantuan berupa bantuan uang tunai
              atau gaji kepada setiap pegawai swasta dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan.

              Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo, mengatakan rencana pemberian bantuan ini
              masih difinalisasi di internal pemerintah, termasuk Kementerian Keuangan.

              Dia  menjelaskan,  munculnya  wacana  ini  karena  pemerintah  ingin  mendongkrak  daya  beli
              masyarakat guna menopang laju konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi secara
              keseluruhan.

              "Bantuan ini perluasan di luar penerima (bansos) untuk membantu daya beli masyarakat. Mereka
              yang  dapat  bantuan  ini  dipastikan  terdampak  pandemi,  tapi  di  luar  penerima  bansos,"  kata
              Yustinus, Selasa (4/8/2020).

              Selain memberikan uang tunai, pemerintah juga akan menyiapkan tambahan bantuan seperti
              voucher makanan hingga pariwisata.

              Wacana  pemberian  bantuan  ini  muncul  sebagai  bentuk  perluasan  bantuan  sosial  (bansos)
              kepada masyarakat di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

                                                           455
   452   453   454   455   456   457   458   459   460   461   462