Page 48 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2020
P. 48
Kepala BP2MI Benny Rhamdani menyatakan, PMI yang dilepas telah melalui berbagai tahapan
seperti Pre Departure Orientation (PDO) dan berbagai pelatihan. Pempatan PMI ke Jepang,
sebelumnya sempat terhenti prosesnya karena pandemi covid-19.
"Saya apresiasi calon PMI yang telah mengikuti PDO dengan baik. Sekarang mereka memiliki
bekal untuk memahami peran dan tanggung dalam pekerjaan, bekal untuk tidak terjerumus ke
dalam gaya hidup bebas, dan penggunaan narkotika. Juga bekal untuk memanfaatkan kelas
online Universitas Terbuka, mengelola penghasilan dengan baik, menjadi duta wisata, dan tentu
saja bagaimana untuk melindungi diri sendiri," ujar Benny kepada para PMI Jepang di Graha
Insan Cita Depok, Selasa 15/12.
Secara Virtual, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, bangga bisa melihat dan
mengantarkan para PMI ke Jepang. Ida meminta agar semua bisa bekerja dengan sungguh-
sungguh, namun tetap jaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan.
"Ini sangat berat dimana proses sempat tertunda, karena Pandemi. Mewakili Pemerintah
mengucapkan terimakasih kepada Jepang yang sangat peduli kepada PMI Jepang, terimakasih
kepada semua pihak yang membantu kelancaran ini," ujarnya.
Ida mengatakan, program G to G Jepang sudah berjalan selama 13 Tahun. Ini akan menjadi
solusi karena saat ini sedang kekurangan tenaga kerja akibat aging population yang ada di
Jepang.
Menurutnya, program penempatan ini adalah kerjasama yang saling menguntungkan dan
ivenstasi jangka panjang yang memberikan efek domino bagi dua negara.
Benny menambahkan, sesampainya di Jepang, ke 116 CPMI akan kembali mengikuti pelatihan
Bahasa Jepang lanjutan selama 6 bulan. Bukan hanya agar lulus pelatihan, tapi karena
kemampuan bahasa menjadi kunci dari pelindungan diri dan juga penentu keberhasilan kerja di
negara penempatan.
Untuk Batch 13 tahun 2020 ini, terdapat 305 CPMI akan mengikuti pelatihan Bahasa Jepang
lanjutan dan 2 orang dibebaskan pelatihan dengan rincian: The Association for Overseas
Technical Cooperation and Sustainable Partnerships (AOTS) Tokyo sebanyak 88 orang, AOTS
Osaka sebanyak 116 orang, dan AOTS Nagoya sebanyak 101 orang.
"Dari total 305 orang tersebut, kami bagi menjadi 2 gelombang dimana 196 orang lainnya akan
mengikuti Pre Departure Orientation minggu depan tanggal 20 Desember 2020 dan kemudian
akan diberangkatkan ke Jepang," jelasnya.
Kepala BP2MI mengapresiasi dukungan dan perhatian dari semua institusi pemerintah yaitu
Kemenaker, Kemenkes, dan Kemenlu yang terlibat langsung dalam penempatan ini. Juga kepada
Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, JICWELS, Japan Foundation, dan AOTS.
(fri/jpnn) Video Terpopuler Hari ini:.
47