Page 50 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2020
P. 50
PEKERJA BAKAR PABRIK SMELTER NIKEL DI KONAWE, STAFSUS SAMPAIKAN
PESAN MENAKER IDA
Pekerja Bakar Pabrik Smelter Nikel di Konawe, Stafsus Sampaikan Pesan Menaker Ida Michelle
Natalia Rabu, 16 Desember 2020 - 22:37 WIB loading.
Staf Khusus Menaker menyampaikan pesan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah
terkait perusakan dan pembakaran di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Konawe,
Sulawesi Tenggara.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah sangat menyesalkan, adanya kejadian
perusakan dan pembakaran di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Konawe, Sulawesi
Tenggara, pada tanggal 14 Desember 2020. Ia minta agar semua pihak menahan diri sekaligus
menjaga diri dalam situasi pandemi ini.
"Bu Ida telah memerintahkan agar pengawas Ketenagakerjaan Kemnaker mengawal dan
memberi atensi penuh bagi kasus ini. Kami mengapresiasi jajaran Polda, Danrem, serta Pemda
yang telah berupaya menjaga agar kondusif," kata Staf Khusus Menaker Dita Indah Sari di
Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Kemnaker, melalui pengawas ketenagakerjaan, mendapat informasi bahwa para pekerja
menuntut kenaikan upah dan pengangkatan menjadi pekerja tetap bagi pekerja kontrak.
"Kami berpedoman pada aturan undang-undang. Kita harus menjaga agar tidak ada pekerja
yang dibayar di bawah upah minimum. Karena ada sanksi pidananya sesuai UU 13/2003, sama
juga sesuai UU Ciptaker. Sedangkan untuk perpanjangan status pekerja kontrak, bisa dimediasi
di Disnaker Provinsi, apakah otomatis bisa menjadi pekerja tetap atau bagaimana. Jika dibahas
dengan kepala dingin dan niat baik secara tripartit, pasti ada solusi," tambah Dita.
Kemnaker siap membantu penyelesaian jika diminta oleh pihak Pemda. Namun sejauh ini
Kemnaker percaya pada kemampuan jajaran Polda untuk menjaga kondusivitas. Termasuk pada
proses mediasi dan pemeriksaan yang tengah dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan
provinsi.
Sementara terkait hak-hak pekerja, Dita menegaskan "Ibu Ida minta agar dikembalikan semua
sesuai amanat UU, baik substansi maupun prosedur. Itu sudah paling tepat dan adil," tutupnya.
(akr).
49