Page 484 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 AGUSTUS 2020
P. 484
Judul Azis Syamsuddin Terima Masukan Serikat Pekerja
Nama Media liputan.co.id
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://liputan.co.id/2020/08/azis-syamsuddin-terima-masukan-serikat-
pekerja/
Jurnalis zul fasli
Tanggal 2020-08-13 00:00:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 7.500.000
News Value Rp 22.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
positive - Azis Syamsuddin (Wakil Ketua DPR) Intinya kehadiran KSPN ke DPR untuk dapat
dilibatkan dalam pembahasan RUU Cipta Kerja sehingga kepentingan pekerja dapat terakomodir
dan terjalin komunikasi dengan baik. Tentunya DPR menyambut baik dan sangat berterima kasih
telah memberi masukan dalam pembahasan RUU Cipta Kerja dari Konfederasi Serikat Pekerja
Nasional
negative - Azis Syamsuddin (Wakil Ketua DPR) Jangan sampai kita mengalami Krisis
berkepanjangan dan mengalami Resesi. Oleh karenanya, RUU Cipta Kerja merupakan sebuah
terobosan di masa krisis ekonomi dunia yang sedang bergejolak di masa pandemi Covid-19.
Investor boleh saja datang tapi tidak boleh mengganggu para pekerja. Nanti dalam RUU Cipta
Kerja upah pekerja di kabupaten atau kota dapat memiliki upah lebih besar dari upah provinsi
dengan syarat dan ketentuan
positive - Azis Syamsuddin (Wakil Ketua DPR) Pembahasan RUU Cipta Kerja selalu terbuka dan
kerap di siarkan di TV Parlemen DPR RI dan Web DPR setiap perkembangannya. Tentunya DPR
selalu mendengan dan menerima masukan dari pihak manapun dalam pembahasan RUU Cipta
Kerja
Ringkasan
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin menerima Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) terkait
masukan Rancangan Undang Undang Cipta Kerja yang sedang dibahas di Badan Legislasi DPR
RI. Dalam pertemuan itu Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, Pimpinan Baleg M. Nurdin dan
Anggota Baleg Lamhot Sinaga juga turut mendampingi Azis Syamsuddin. Dimana Azis
Syamsuddin menegaskan bahwa kedatangan Serikat Pekerja meminta agar kepentingan pekerja
nantinya dapat masuk dan terakomodir dengan baik serta terawasi dalam proses pembahas RUU
Cipta Kerja.
483