Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 MARET 2021
P. 15
Judul Buruh Menjerit, Aturan Upah Baru Bikin Hidup Kian Terhimpit
Nama Media sindonews.com
Newstrend Aturan Upah Buruh
Halaman/URL https://ekbis.sindonews.com/read/349450/34/buruh-menjerit-aturan-
upah-baru-bikin-hidup-kian-terhimpit-1614495734
Jurnalis Giri Hartomo
Tanggal 2021-02-28 15:45:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Karena pengusaha diperbolehkan
mengurangi upah pekerjanya dengan alasan Covid-19
negative - Mirah Sumirat (Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek)) Namun saya
berharap dalam kondisi ini pemerintah seharusnya tidak menerbitkan peraturan yang merugikan
pekerja atau buruh
negative - Mirah Sumirat (Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek)) Namun justru di
industri ini upah pekerjanya lebih banyak sebatas upah minimum. Artinya jika upahnya dikurangi,
maka pekerja atau buruh dipastikan akan semakin kesulitan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya
Ringkasan
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) beberapa waktu lalu mengeluarkan kebijakan yang
membuat para pekerja dan buruh gelisah lantaran merasa haknya tak dilindungi. Kebijakan
dimaksud tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2021 Pelaksanaan
Pengupahan pada Industri Padat Karya Tertentu dalam Masa Pandemi Corona (Covid-19) .
BURUH MENJERIT, ATURAN UPAH BARU BIKIN HIDUP KIAN TERHIMPIT
JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) beberapa waktu lalu mengeluarkan
kebijakan yang membuat para pekerja dan buruh gelisah lantaran merasa haknya tak dilindungi.
Kebijakan dimaksud tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 2 Tahun 2021
Pelaksanaan Pengupahan pada Industri Padat Karya Tertentu dalam Masa Pandemi Corona
(Covid-19) .
Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek) Mirah Sumirat mengatakan, lewat peraturan
itu, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memperbolehkan perusahaan industri padat karya
14