Page 61 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 MARET 2021
P. 61

positive - M. Hasan Chabibie (Plt Kepala Pusat Data Pendidikan Kemendikbud) Kita tak jarang
              menggunakan random sampling check agar verifikasi dan validasi berjalan baik. Jadi, memang
              update data yang dilakukan sekolah tiap semester berubah

              negative - M. Hasan Chabibie (Plt Kepala Pusat Data Pendidikan Kemendikbud) Melalui NISN
              tercatat riwayat pendidikan dia pernah sekolah di mana, kelas berapa, dan sebagainya. Itu lebih
              memudahkan pendataan siswa di sekolah baru. Hanya saja, memang belum mencakup nilai atau
              arsip ijazah digital di sana

              neutral  -  Gatra  (Sekretaris  Menko  Perekonomian)  Sehingga,  pemerintah  dapat  merumuskan
              kebijakan  yang  tepat  untuk  penanganan  dampak  Covid-19  di  berbagai  sektor  (ekonomi,
              kesehatan, sosial). Pada 2021, Kemensos akan melakukan pemutakhiran DTKS

              positive  -  Gatra  (Sekretaris  Menko  Perekonomian)  Kemendikbud  akan  berperan  dalam
              menyediakan data-data di sektor pendidikan, sedangkan Kemensos akan menyediakan data-data
              yang terkait kesejahteraan sosial
              positive - Kecuk Suhariyanto (Kepala Badan Statistik (BPS)) Untuk mewujudkan sinkronisasi data
              antar kementerian, lembaga, dan pemda, tata kelola data nasional telah diatur dalam UU Statistik
              dan Perpres SDI

              neutral - Kecuk Suhariyanto (Kepala Badan Statistik (BPS)) Melalui mekanisme tata kelola itu,
              penyelenggaraan data dapat dijalankan terpadu melalui koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan
              standardisasi. Ini semata untuk pemenuhan terhadap prinsip standar data, metadata, serta kode
              referensi dan data induk



              Ringkasan
              Pandemi  yang  sudah  melanda  sejak  setahun  ini  menjadi  pembuka  tabir  tentang  bagaimana
              pengelolaan data di Indonesia begitu kedodoran. Tengok saja tumpang tindih data penerima
              bantuan sosial (Bansos). Terlihat banyaknya data yang tidak sinkron serta penerima bansos yang
              tidak tepat sasaran. Padahal, program perlindungan sosial menjadi langkah terdepan pemerintah
              untuk  mengurangi  dampak  sosial-ekonomi  akibat  krisis  Covid-19.  Di  sini  akurasi  data  yang
              centang perenang bisa membuat pengambilan keputusan jadi tidak presisi.


              SINKRONISASI UNTUK BANSOS HINGGA BOS

              PROGRAM  SATU  DATA  INDONESIA  YANG  DIGULIRKAN  PEMERINTAH  DIHARAPKAN  DAPAT
              MEMBANTU  PROGRAM  DI  BANYAK  SEKTOR.  INTEGRASI  BISA  SANGAT  BERGUNA  UNTUK
              VERIFIKASI DATA BANTUAN SOSIAL SAMPAI BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH.

              Pandemi  yang  sudah  melanda  sejak  setahun  ini  menjadi  pembuka  tabir  tentang  bagaimana
              pengelolaan data di Indonesia begitu kedodoran. Tengok saja tumpang tindih data penerima
              bantuan sosial (Bansos). Terlihat banyaknya data yang tidak sinkron serta penerima bansos yang
              tidak tepat sasaran.

              Padahal, program perlindungan sosial menjadi langkah terdepan pemerintah untuk mengurangi
              dampak sosial-ekonomi akibat krisis Covid-19. Di sini akurasi data yang centang perenang bisa
              membuat  pengambilan  keputusan  jadi  tidak  presisi.  Tak  hanya  soal  masalah  data  penerima
              Bansos, data kependudukan, secara umum, masih menyimpan beberapa persoalan. Di antaranya
              terkait  dengan  standar  pengumpulan  data  di  sejumlah  kementerian/kelembagaan/daerah,
              verifikasi dan validasi data, serta mekanisme pembaharuan data.

                                                           60
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66