Page 124 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2021
P. 124

Adapun terkait manfaat akses informasi pasar kerja, kata Anwar, akan diberikan dalam bentuk
              layanan informasi pasar kerja dan/atau bimbingan jabatan yang dilakukan oleh Pengantar Kerja
              atau Petugas Antar Kerja secara online maupun secara manual.

              Kemudian  untuk  manfaat  pelatihan  kerja  akan  dilakukan  melalui  Sistem  Informasi
              Ketenagakerjaan  (Sisnaker)  dan  secara  manual  yang  terdiri  atas  pelatihan  kerja  berbasis
              kompetensi kerja, pelatihan kewirausahaan, dan pemagangan di dunia industri.

              "Manfaat pelatihan kerja ini dilakukan melalui integrasi akses informasi pasar kerja dan sistem
              informasi BPJAMSOSTEK dalam Sisnaker. Manfaat pelatihan kerja dilaksanakan oleh Lembaga
              Pelatihan Kerja milik pemerintah, swasta, atau perusahaan di kabupaten/kota," ujar Anwar.

              Namun, untuk mendapatkan manfaat JKP tersebut, pekerja yang ter-PHK terlebih dahulu harus
              menjadi  peserta  program  JKP.  Adapun  persyaratannya  yakni  WNI  yang  telah  diikutsertakan
              dalam program jaminan sosial sesuai penahapan kepesertaan dalam Perpres Nomor 109 Tahun
              2013, yaitu untuk usaha skala besar dan menengah diikutsertakan pada program JKN, JKK, JHT,
              JP, dan JKM, sementara usaha skala kecil-mirko sekurang-kurangnya mengikuti program JKN,
              JKK,  JKM,  dan  JHT.  "Syarat  lainnya  adalah  belum  berusia  54  tahun,  dan  termasuk  pekerja
              PKWT," sambung Anwar.

              Adapun sumber pembiayaan dari JKP berasal dari iuran pemerintah pusat sebesar 0,22 persen,
              sumber  pendanaan  rekomposisi  iuran  program  Jaminan  Kecelakaan  Kerja  0,14  persen,  dan
              Jaminan Kematian 0,10 persen, Ketentuan dasar perhitungan upah adalah upah yg dilaporkan
              ke BPJamsostek dengan batas upah sebesar Rp 5 juta.

              Lebih lanjut, Anwar mengatakann, terkait penerima program JKP yang diatur yaitu pekerja yang
              mengalami  PHK  sesuai  UU  Cipta  Kerja  (Pasal  154A  UU  No.  11  Tahun  2020),  pekerja  yang
              berkeinginan untuk bekerja kembali dan pekerja yang memiliki masa iuran paling sedikit 12 bulan
              dalam 24 bulan dana membayar iuran enam bulan berturut-turut sebelum terjadi PHK. Hal ini,
              tidak  berlaku  untuk  alasan  PHK  karena  mengundurkan  diri,  cacat  total  tetap,  pensiun,  dan
              meninggal dunia.
              Dalam kesempatan ini, turut hadir sebagai narasumber yakni Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK
              Roswita  Nilakurnia,  Guru  Besar  FISIP  UI  Bambang  Shergi  Laksmono,  dan  Spesialis
              Ketenagakerjaan ILO Kazutoshi Chatani.(*)
































                                                           123
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129