Page 212 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2021
P. 212

Lebih  lanjut  ia  mengatakan,  untuk  manfaat  pelatihan  kerja  dilakukan  melalui  Sisnaker  dan
              manual yang terdiri atas pelatihan kerja berbasis kompetensi kerja, pelatihan kewirausahaan,
              dan pemagangan di industri.

              “Manfaat pelatihan kerja ini dilakukan melalui integrasi akses informasi pasar kerja dan sistem
              informasi  BPJS  Ketenagakerjaan  dalam  Sisnaker.  Manfaat  Pelatihan  kerja  dilaksanakan  oleh
              Lembaga  Pelatihan  Kerja  milik  pemerintah,  swasta,  atau  perusahaan  di  kabupaten/kota,”
              tuturnya

              Namun,  katanya,  untuk  mendapatkan  manfaat  JKP  tersebut,  pekerja  yang  ter-PHK  terlebih
              dahulu harus menjadi peserta program JKP.

              Adapun persyaratan peserta program JKP, yaitu WNI yang telah diikutsertakan dalam program
              jaminan sosial sesuai penahapan kepesertaan dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2013.
              Untuk usaha skala besar dan menegah, syaratnya yaitu diikutsertakan pada program JKN, JKK,
              JHT, JP, dan JKM, atau sekurang-kurangnya mengikuti program JKK, JKM, dan JHT.
              Kemudian untuk usaha kecil dan mikro diikutsertakan sekurang-kurangnya pada program JKK,
              JHT, dan JKM. “Syarat lainnya adalah belum berusia 54 tahun, dan termasuk pekerja PKWT,”
              ucapnya.

              Adapun sumber pembiayaan dari JKP, yakni iuran pemerintah pusat sebesar 0,22 persen, sumber
              pendanaan  rekomposisi  iuran  program  Jaminan  Kecelakaan  Kerja  0,14  persen  dan  Jaminan
              Kematian 0,10 persen, Ketentuan dasar perhitungan upah adalah upah yg dilaporkan ke BPJS
              dengan batas upah sebesar 5 juta rupiah.

              Penerima program JKP yang diatur yaitu pekerja yang mengalami PHK sesuai dengan UU Cipta
              Kerja (Pasal 154A UU Nomor 11 Tahun 2020), pekerja yang berkeinginan untuk bekerja kembali
              dan pekerja yang membayar iuran paling sedikit 12 bulan dalam 24 bulan, serta membayar iuran
              6 bulan berturut-turut sebelum terjadi PHK.
              “Hal ini, tidak berlaku untuk alasan PHK karena mengundurkan diri, cacat total tetap, pensiun,
              dan meninggal dunia,” pungkasnya.




































                                                           211
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217