Page 207 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2021
P. 207

Ringkasan

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  bersama  Kamar  Dagang  dan  Industri  (Kadin)
              Indonesia,  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo),  dan  Pimpinan  Konfederasi  Serikat
              Pekerja/Serikat  Buruh  menggelar  Enam  Butir  Deklarasi  Gotong  Royong  Pemberlakuan
              Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sesuai Instruksi Mendagri nomor 15 tahun
              2021 tentang PPKM Darurat COVID-19 di wilayah Jawa-Bali.



              OPSI MINTA PEMERINTAH OPTIMALKAN PELAKSANAAN DEKLARASI GOTONG
              ROYONG PPKM DARURAT

              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  bersama  Kamar  Dagang  dan  Industri  (Kadin)
              Indonesia,  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo),  dan  Pimpinan  Konfederasi  Serikat
              Pekerja/Serikat  Buruh  menggelar  Enam  Butir  Deklarasi  Gotong  Royong  Pemberlakuan
              Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sesuai Instruksi Mendagri nomor 15 tahun
              2021 tentang PPKM Darurat COVID-19 di wilayah Jawa-Bali.

              Menanggapi  hal  tersebut,  Sekretaris  Jenderal  Organisasi  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (OPSI)
              Timboel  Siregar  mengapresiasi,  Deklarasi  Gotong  Royong  PPKM  Darurat  yang  diinisiasi  oleh
              Kementerian Ketenagakerjaan adalah hal yang baik.

              “Namun  demikian  isi  poin-poin  Deklarasi  tersebut  tentunya  tidak  akan  bermakna  bila  tidak
              ditindaklanjuti oleh komitmen dan tindakan secara nyata dari seluruh pihak yang ikut dalam
              Deklarasi tersebut,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (15/7).

              Timboel  mengatakan,  mediator  dan  pengawas  Ketenagakerjaan  mesti  lebih  proaktif  secara
              berkualitas dalam bekerja sehingga ketentuan yang ada dalam aturan bisa dilaksanakan oleh
              semua pihak khususnya pengusaha. Hal ini agar segala permasalahan ketenagakerjaan dapat
              diselesaikan melalui dialog yang sehat, kompromi dan adil.

              Kemudian, semua pihak memang termasuk pelaku hubungan industrial tidak menyebarkan berita
              bohong terkait pandemi Covid-19 yang tidak berdasar pada kajian medis. Serta tetap mematuhi
              protokol kesehatan dalam masa PPKM Darurat dan masa-masa sesudahnya. Hal ini agar pekerja
              di sektor kritikal dan esensial yang masih bekerja di PPKM Darurat ini tetap terlindungi.

              “Saya berharap Kementerian Ketenagakerjaan dan dinas-dinas Tenaga Kerja tetap melakukan
              edukasi dan pengawasan ke perusahaan-perusahaan sehingga semua pekerja dan manajemen
              tetap mengikuti protokol kesehatan seperti yang diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan no.
              HK.01.07/Menkes/328/2020 tentang panduan pencegahan dan pengendalian covid-19 di tempat
              kerja perkantoran dan industri, dan Keputusan Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
              dan K3 no. 5/151/as.02/XI/2020 tentang pedoman K3 tenaga kerja pada masa pandemi Covid-
              19,” ujar dia.
              Lalu, terkait poin meniadakan pengumpulan massa yang berpotensi menyebarkan virus Covid-
              19, dan membawa semua bentuk perselisihan ke meja perundingan dengan kepala dingin dan
              bertanggung-jawab.

              Timboel menilai, hal tersebut terkait dengan peran Mediator dan Pengawas Ketenagakerjaan
              sehingga tidak terjadi pengumpulan massa dan semua perselisihan hubungan industrial dapat
              diselesaikan di meja perundingan.

              “Saya berharap juga Pengusaha dan Pekerja dan serikat pekerja atau serikat buruh bisa saling
              membangun  pengertian  bersama  dan  terus  mendorong  penyelesaian  perselisihan  dengan
              damai,” ucap dia.

                                                           206
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212