Page 209 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2021
P. 209
Judul Maksimalkan PPKM Darurat, Kemnaker Siapkan Opsi bagi Perusahaan
Esensial
Nama Media tempo.co
Newstrend PPKM Darurat
Halaman/URL https://nasional.tempo.co/read/1483470/maksimalkan-ppkm-darurat-
kemnaker-siapkan-opsi-bagi-perusahaan-esensial
Jurnalis Tempo.co
Tanggal 2021-07-15 10:58:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Untuk memaksimalkan penanganan pandemi Covid-19, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah
meminta perusahaan, khususnya di sektor esensial, untuk memperketat waktu kerja. Hal ini
dilakukan agar tujuan membatasi mobilitas masyarakat selama masa Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dapat tercapai maksimal.
MAKSIMALKAN PPKM DARURAT, KEMNAKER SIAPKAN OPSI BAGI PERUSAHAAN
ESENSIAL
Untuk memaksimalkan penanganan pandemi Covid-19, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah
meminta perusahaan, khususnya di sektor esensial, untuk memperketat waktu kerja. Hal ini
dilakukan agar tujuan membatasi mobilitas masyarakat selama masa Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dapat tercapai maksimal.
"Menanggapi situasi dunia usaha dalam masa PPKM Darurat ini, maka dibutuhkan penyesuaian
terkait jumlah pekerja di perusahaan, pelaksanaan prokes di tempat kerja, penyesuaian waktu
kerja, dan dampaknya terhadap hak-hak pekerja," ujar Menaker Ida melalui Siaran Pers Biro
Humas, Rabu, 14 Juli 2021.
Menaker Ida menjelaskan, pelaksanaan PPKM Darurat telah diatur melalui Instruksi Mendagri
No.18 Tahun 2021. Dalam beleid tersebut, sektor esensial menjadi salah satu sektor yang
diizinkan untuk bekerja dari kantor (WFO) hingga mencapai 50 persen. Meski begitu, perusahaan
diharapkan lebih memperketat waktu kerja guna memaksimalkan PPKM Darurat. "Sepanjang
dipastikan telah memenuhi kriteria dalam Inmendagri, maka perusahaan di sektor esensial dapat
membuat opsi-opsi untuk memaksimalkan proses produksi," katanya.
Opsi tersebut di antaranya adalah pekerja/buruh hanya bekerja 15 hari dalam satu bulan.
Artinya, 15 hari untuk bekerja dari kantor (WFO) dan 15 hari sisanya untuk bekerja dari rumah
(WFH). Hal ini sempat diutarakan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi
Luhut Binsar Pandjaitan. "Opsi lainnya bisa berupa penerapan shift kerja di perusahaan agar
tidak terjadi penumpukan pekerja di shift yang sama," kata Ida.
208