Page 49 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JULI 2021
P. 49
Judul Berharap Balai Latihan Kerja Menjadi Jawaban Tantangan Global
Nama Media kompas.id
Newstrend Balai Latihan Kerja
Halaman/URL https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2021/07/16/berharap-balai-
latihan-kerja-menjadi-jawaban-tantangan-global/
Jurnalis Hamzirwan Hamid/Agnes Theodora WW/Tri Agung Kristanto
Tanggal 2021-07-16 02:52:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Pelatihan kerja yang berorientasi pada pasar kerja merupakan suatu keharusan, sehingga akan
menguntungkan berbagai pihak, baik itu pihak pencari kerja maupun pengguna tenaga kerja.
(Mochamad Sulchan, tesis "Manajemen Pelatihan Kerja di Balai Latihan Kerja Industri
Semarang", Universitas Negeri Semarang, 2007)
BERHARAP BALAI LATIHAN KERJA MENJADI JAWABAN TANTANGAN GLOBAL
Pelatihan kerja yang berorientasi pada pasar kerja merupakan suatu keharusan, sehingga akan
menguntungkan berbagai pihak, baik itu pihak pencari kerja maupun pengguna tenaga kerja.
(Mochamad Sulchan, tesis "Manajemen Pelatihan Kerja di Balai Latihan Kerja Industri
Semarang", Universitas Negeri Semarang, 2007)
Dalam laporannya tahun 2020, Forum Ekonomi Dunia, memperkirakan akan ada 85 juta
pekerjaan yang hilang tahun 2025, tetapi akan muncul 97 juta jenis pekerjaan baru. Saat itu
akan terjadi keseimbangan antara human skill, keterampilan manusia dan mesin.
Di Indonesia, menurut riset McKinsey & Company, hingga tahun 2030, akan ada 23 juta
pekerjaan yang hilang, dan digantikan robot, digital, mesin, atau artificial intelligence
(AI/kecerdasan buatan). Namun, akan muncul sekitar 46 pekerjaan yang membutuhkan
keterampilan khusus, antara lain kemampuan dalam analisa, kreatif, mandiri, serta terkait digital,
kecerdasan buatan, atau komputasi awan (cloud computing).
Dengan penduduk tak kurang dari 270 juta, Indonesia tak hanya pasar bagi produk nasional dan
dunia, tetapi juga sumber bagi penyediaan tenaga kerja di berbagai sektor. Apalagi, diperkirakan
pada periode 2030-2040 negeri ini akan menikmati bonus demografi. Jumlah penduduk berusia
produktif akan lebih banyak dibandingkan penduduk usia tidak produktif.
Diperkirakan penduduk usia produktif kita ada 205 juta orang. Setiap tahun kita juga harus
menghadapi sekurang-kurangnya dua juta penduduk usia produktif yang akan masuk pasar
kerja. Kondisi ini tidak gampang
48

