Page 199 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 199

ANIES REVISI KENAIKAN UMP DKI JAKARTA 2022, PENGUSAHA: INI TINDAKAN
              MELAWAN HUKUM

              SUARAMERDEKA.COM  -  Gubernur  DKI  Jakarta,  Anies  Baswedan  merevisi  kenaikan  Upah
              Minimum Provinsi ( UMP ) DKI Jakarta.

              Anies Baswedan menaikkan UMP DKI Jakarta menjadi Rp4.641.854 naik hingga 5,1 persen dari
              UMP sebelumnya.
              Padahal sebelumnya, penetapan UMP serentak di seluruh provinsi di Indonesia telah ditetapkan.

              Sebelumnya, UMP DKI Jakarta hanya naik sebesar 0,85 persen atau sekitar Rp 37.749 menjadi
              Rp4.452.72.

              Dikutip dari pikiran-rakyat.com pada Senin, 20 desember 2021, Asosiasi Pengusaha Indonesia (
              Apindo ) bersama Kamar Dagang dan Industri ( Kadin ) Indonesia meminta Gubernur Anies
              Baswedan dikenai sanksi atas keputusannya merevisi upah minimun provins ( UMP ) DKI Jakarta
              tahun 2022.

              Atas putusan revisi UMP DKI Jakarta tersebut, kalangan pengusaha itu meminta Menteri Dalam
              Negeri (Mendagri) dan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) memberikan sanksi kepada Anies
              Baswedan.

              Ketua  Umum  Apindo  Hariyadi  Sukamdani  menuturkan  bahwa  permintaan  pemberian  sanksi
              terhadap Anies Baswedan itu karena dinilai telah melawan hukum regulasi ketenagakerjaan.

              "  Apindo  bersama  Kadin,  meminta  Kementerian  Ketenagakerjaan  untuk  memberikan  sanksi
              kepada kepala daerah yang telah melawan hukum regulasi ketenagakerjaan, terutama dalam
              hal pengupahan," kata Hariyadi Sukamdani dalam konferensi pers pada Senin, 20 Desember
              2021.
              Keputusan  merevisi  UMP  itu,  berpotensi  menimbulkan  iklim  tidak  kondusif  bagi  hubungan
              industrial dan perekonomian nasional.

              Hariyadi mengatakan dunia usaha juga meminta kepada Mendagri, agar memberikan pembinaan
              atau  saknsi  kepada  kepala  daerah  yang  tidak  memahami  peraturan  perundangan  sehingga
              mengakibatkan melemahnya sistem pemerintahan, sebagaimana amanat UU 23 tahun 2014,
              Pasal 373.

              Selain itu, kalangan pengusaha juga rencananya akan melakukan gugatan terkait aturan revisi
              UMP tersebut ke Pegadilan Tinggi Usaha Negara (PTUN) yang dikoordinasikan oleh Apindo DKI
              Jakarta.

              Akan tetapi, Hariyadi menyebut bahwa rencana gugatan ke PTUN itu akan dilakukan setelah
              revisi UMP resmi diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) terbit.

              Dalam pernyataan itu, Hariyadi pun mengimbau kepada para pengusaha agar tidak menerapkan
              revisi UMP sebagaimana yang telah diumumkan oleh Gubernur Anies Baswedan baru-baru ini.
              "Kami  juga  mengimbau  perusahaan  untuk  tidak  menerapkan  revisi  UMP  DKI  yang  telah
              diumumkan  Gubernur  DKI  sambil  menunggu  keputusan  PTUN  berkekuatan  hukum  tetap,"
              ujarnya.




                                                           198
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204