Page 229 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 229
"Kemenaker sangat menyayangkan sikap tersebut yang menaikkan UMP semaunya tidak sesuai
aturan yang berlaku. Karena menurut hemat saya, selayaknya amanat undang-undang yang
telah resmi menjadi acuan di negara kita, menjadi bagian yang harus ditegakkan dan
dilaksanakan sesuai aturan," kata Chairul saat dihubungi, di Jakarta, Senin (20/12).
Berdasarkan penghitungan dengan PP No 36/2021, Kemenaker menetapkan rata-rata kenaikan
UMP sebesar 1,09 persen.
PP No 36/2021 tentang Pengupahan itu merupakan peraturan turunan dari UU No 11/2020
tentang Cipta Kerja.
Chairul menambahkan, Kemenaker akan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk
menindaklanjuti keputusan kepala daerah yang menetapkan UMP tidak sesuai dengan formula
yang diatur sesuai PP No 36/2021.
Dia menegaskan, Kemenaker terus mengawal pelaksanaan PP 36/2021.
: Periode Nataru, Pelni Operasikan 26 Kapal Penumpang Jarak Jauh "Ini kan ada irisannya
dengan pelaksanaan yang berlaku di pemerintah daerah yaitu sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014,
sehingga nanti ada sikap lebih lanjut dari teman-teman yang menaungi kepada para pimpinan
daerah," ujarnya.
Diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta merevisi besaran kenaikan UMP DKI
Jakarta tahun 2022. Dari semula hanya naik 0,85 persen, UMP diputuskan Anies naik menjadi
5,1 persen dengan sejumlah pertimbangan.
Anies melalui keterangan resmi Pemprov DKI, Sabtu (18/12), menjelaskan, revisi atas kenaikan
besaran UMP DKI tahun 2022 didasarkan pada kajian Bank Indonesia bahwa proyeksi
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 mencapai 4,7 persen sampai 5,5 persen, kemudian
inflasi akan terkendali di posisi 3 persen (2-4 persen), dan proyeksi Institute for Development of
Economics and Finance (Indef) bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022
sebesar 4,3 persen.
Selain mempertimbangkan sentimen positif dari kajian dan proyeksi ekonomi Indonesia,
keputusan kenaikan UMP juga didasari kajian ulang dan pembahasan kembali bersama semua
pemangku kepentingan terkait serta dengan semangat keberhati-hatian di tengah mulai
berderapnya laju roda ekonomi di wilayah Jakarta.
Dengan pertimbangan itu, Anies mengambil keputusan merevisi dan menaikkan UMP tahun 2022
menjadi sebesar Rp4.641.854 atau naik 5,1 persen atau senilai Rp225.667 dari UMP tahun 2021.
Sebelumnya, dalam keputusan yang diumumkan pada 22 November 2021, untuk UMP DKI tahun
2022, Pemprov DKI memutuskan kenaikan sebesar Rp 37.748,988 atau 0,85 persen dari UMP
DKI tahun 2021. (OL-7)
228