Page 231 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 231

upah minimum provinsi (UMP) DKI sebesar 5,1 persen. Said menyebut, rencana Apindo itu bakal
              membuat buruh marah dan turun ke jalan secara masif.
              KSPI KECAM APINDO YANG BERENCANA GUGAT ANIES TERKAIT KENAIKAN UPAH

              Ketua  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  mengecam  rencana  Asosiasi
              Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk  menggugat Gubernur Anies Baswedan terkait kenaikan
              upah minimum provinsi (UMP) DKI sebesar 5,1 persen. Said menyebut, rencana Apindo itu bakal
              membuat buruh marah dan turun ke jalan secara masif.

              "KSPI  dan  buruh  Indonesia  menyesalkan  dan  mengecam  rencana  Apindo  menggugat  surat
              keputusan (SK) Gubernur tentang upah minimum tahun 2022 ke Pengadilan Tata Usaha Negara
              (PTUN). Karena, rencana itu akan menimbulkan eskalasi aksi buruh yang meluas tidak hanya di
              DKI, tapi di seluruh Indonesia," kata Said dalam konferensi pers daring, Senin (20/12).

              Menurut Said, langkah Anies merevisi kenaikan UMP menjadi 5,1 persen dari sebelumnya 0,85
              persen  sudah  tepat.  Sebab,  keputusan  itu  dibuat  dengan  turut  mempertimbangkan  proyeksi
              pertumbuhan ekonomi nasional 2022 sebesar 4-5 persen.

              "Agar pertumbuhan ekonomi itu bisa dinikmati rakyatnya, maka Gubernur Anies menyesuaikan
              kenaikan UMP jadi 5,1 persen," ungkap Said.

              Sebelumnya, Wakil Ketua DPP Apindo DKI Jakarta, Nurzaman, tak terima dengan keputusan
              Anies  yang  mengubah  besaran  kenaikan  UMP  2022  jadi  5,1  persen.  Dia  menilai  Anies  telah
              melanggar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 tahun 2021 tentang Pengupahan.

              "Kalau  tidak  urung  (membatalkan  kenaikan  5,1  persen),  kami  akan  lakukan  upaya  hukum
              termasuk mengadukan ke PTUN," kata Nurzaman kepada Republika, kemarin.

              Ketegangan antara kubu buruh dan pengusaha ini berawal dari keputusan Anies pada Sabtu
              (18/12) lalu. Saat itu, Anies memutuskan untuk mengubah besaran kenaikan UMP 2022 menjadi
              5,1 persen atau Rp 225.667. Dengan demikian, besaran UMP 2022 menjadi Rp 4.641.854.

              Kenaikan UMP DKI 2022 cukup signifikan jika dibandingkan keputusan Anies sebelumnya. Pada
              22 November, Anies menetapkan kenaikan UMP 2022 sebesar 0,85 persen atau Rp 37.748 saja.
              Kenaikan sebesar 0,85 persen ini diketahui sesuai dengan formula penetapan upah dalam PP 36.

              Sebelumnya, Anies menilai, formula kenaikan UMP sesuai arahan Kemenaker tidak adil dan tidak
              sesuai dengan kondisi DKI Jakarta. Dia memerinci, kenaikan UMP sebesar 0,85 persen tidak
              masuk akal jika melihat inflasi di Jakarta yang ada di angka 1,1 persen.

              "Maka  itu  kami  merasa  formula  yang  diberikan  kepada  kami,  khususnya  di  Jakarta,  tidak
              memberikan rasa keadilan," kata Anies saat ditemui di Masjid Sunda Kelapa, Ahad (19/12).

              Menyoal para pengusaha yang tidak bisa menerima keputusan itu, dia menampiknya. Pasalnya,
              kata Anies, para pengusaha merupakan pihak yang justru bisa merasakan jika pertambahan
              angka pada pendapatan buruh terlalu kecil.

              "Karena  itulah  untuk  memberikan  rasa  keadilan  pada  semua,  bagi  buruh,  ada  pertambahan
              pendapatan yang masuk akal," tutur dia.

              Hal itu, dinilai Anies juga sangat masuk akal bagi pengusaha untuk mengikuti keputusan itu.
              Pasalnya, pertumbuhan ekonomi yang saat ini membaik nyatanya juga menjadi pertimbangan
              menaikkan UMP.

              "Karena toh biasanya UMP naik 8,6 persen, sekarang malah cuma 5,1 persen," ucapnya.

                                                           230
   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235   236