Page 288 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 288

merevisi upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2022. "Apindo bersama Kadin, kami
              meminta Kementerian Ketenagakerjaan untuk memberikan sanksi kepada kepala daerah yang
              telah melawan hukum regulasi ketenagakerjaan, terutama dalam hal pengupahan, karena hal
              tersebut  berpotensi  menimbulkan  iklim  tidak  kondusif  bagi  hubungan  industrial  dan
              perekonomian  nasional,"  kata  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Hariyadi
              Sukamdani dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin.



              SOAL UMP, PENGUSAHA MINTA MENDAGRI-MENAKER BERI SANKSI GUBERNUR
              DKI

              - Kalangan pengusaha meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Ketenagakerjaan
              (Menaker) memberikan sanksi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atas keputusannya
              merevisi upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2022.

              "Apindo bersama Kadin, kami meminta Kementerian Ketenagakerjaan untuk memberikan sanksi
              kepada kepala daerah yang telah melawan hukum regulasi ketenagakerjaan, terutama dalam
              hal  pengupahan,  karena  hal  tersebut  berpotensi  menimbulkan  iklim  tidak  kondusif  bagi
              hubungan  industrial  dan  perekonomian  nasional,"  kata  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha
              Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani dalam konferensi pers daring di Jakarta, Senin.
              Hariyadi  mengatakan  dunia  usaha  juga  meminta  kepada  Menteri  Dalam  Negeri  untuk
              memberikan  pembinaan  atau  sanksi  kepada  kepala  daerah  yang  tidak  memahami  peraturan
              perundangan sehingga mengakibatkan melemahnya sistem pemerintahan, sebagaimana amanat
              UU 23 tahun 2014, Pasal 373.

              Pengusaha  juga  akan  menggugat  aturan  revisi  tersebut  ke  Pengadilan  Tata  Usaha  Negara
              (PTUN) yang dikoordinasikan oleh Apindo DKI Jakarta. Namun, lanjut Hariyadi, pihaknya baru
              akan melayangkan gugatan setelah revisi UMP resmi diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub)
              terbit.

              "Kami  juga  mengimbau  perusahaan  untuk  tidak  menerapkan  revisi  UMP  DKI  yang  telah
              diumumkan  Gubernur  DKI  sambil  menunggu  keputusan  PTUN  berkekuatan  hukum  tetap,"
              katanya.
              Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Ketenagakerjaan Adi Mahfudz, dalam kesempatan
              yang sama menilai revisi UMP DKI Jakarta keluar dari jalur yang telah disepakati bersama.

              Ia pun menyayangkan keputusan Gubernur DKI Jakarta karena hal itu akan berdampak pada
              kepastian hukum dalam berinvestasi.

              "Sangat aneh Pak Gubernur menetapkan jilid kedua, mungkin ada jilid ketiga lagi. Ini sekiranya
              yang sangat disayangkan. Kami hanya membutuhkan kepastian hukum, tidak berubah-ubah.
              Bukan masalah naik turunnya tapi dengan perubahan seperti itu jadi kami sebagai pelaku usaha
              kurang bisa memproyeksikan jalannya usaha itu," katanya.

              Adi menuturkan revisi UMP tersebut tentu akan berdampak pada sejumlah kegiatan usaha, mulai
              dari pembelian bahan produksi, proses produksi, manajemen hingga pelayanan.

              "Kiranya Bapak Anies Baswedan tetap berpedoman pada regulasi yang ada, yaitu UU Cipta Kerja
              dan PP 36/2021 tentang Pengupahan," katanya.






                                                           287
   283   284   285   286   287   288   289   290   291   292   293