Page 291 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 291

ANIES TABRAK ATURAN NAIKKAN UMP, PENGAMAT: PENCITRAAN UNTUK PILPRES

              JAKARTA,  -  Pengamat  politik  dari  Universitas  Islam  Negeri  Syarif  Hidayatullah  Jakarta  Adi
              Prayitno menilai langkah Anies menaikkan upah minimum provinsi (UMP) DKI merupakan strategi
              pencitraan untuk menarik simpati buruh jelang pilpres 2024.

              "Ya  jelas  lah  itu  pencitraan  dengan  mengesankan  berpihak  kepada  buruh  yang  selama  ini
              menuntut kenaikan UMP," kata Adi saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/12/2021).

              Anie sebelumnya merevisi kenaikan UMP DKI Jakarta dari 0,8 persen jadi 5,1 persen. Dengan
              revisi itu, maka nilai UMP DKI 2022 naik Rp 225.667 menjadi Rp 4.641.854.

              Namun,  kenaikan  itu  disesalkan  Kementerian  Ketenagakerjaan  karena  tidak  sesuai  dengan
              formula baru dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              Adi menyoroti mengapa Anies sampai berani mengangkangi aturan dari pemerintah pusat. Ia
              menilai keputusan berani Anies menabrak aturan itu tak lain karena motif politik elektoral.

              "Tapi menurut saya tanggung sih naiknya. Sekalian kadung melanggar aturan, naikkan saja 50
              persen atau 100 persen supaya banyak yang tepuk tangan," kata Adi.

              Adi menilai niatan Anies menarik simpati buruh ini justru bisa menjadi bumerang. Ia menilai,
              belum tentu buruh akan jadi terpikat pada sosok Anies karena telah menaikkan UMP.
              "Apalagi kan buruh ini sudah punya partai. Banyak juga buruh terafiliasi dengan partai tertentu.
              Buruh ini kan rasional, apalagi UMP naiknya tetap enggak seberapa," kata Direktur Eksekutif
              Parameter Politik Indonesia ini.

              Ia justru khawatir kebijakan Anies yang melanggar aturan ini akan menjadi preseden buruk.
              Bukan tidak mungkin track record Anies yang secara gamblang telah menabrak aturan justru
              nantinya dipermasalahkan jelang pilpres.

              "Jadi salah betul kalau ada keinginan Anies mendapat dukungan buruh dengan kenaikan yang
              gak seberapa ini," "Mungkin niatnya bagus untuk mensejahterakan buruh, tapi karena melanggar
              aturan bisa jadi gampang sekali dikritik dan digugat," sambungnya.

              Para  pengusaha  yang  tergabung  dalam  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo),  juga
              menyatakan keberatan atas kenaikan upah minimum di Ibu Kota pada 2022 yang terbaru.

              Ketua  Umum  Apindo  Hariyadi  menyatakan,  keputusan  Pemprov  DKI  Jakarta  membuat dunia
              usaha cemas. Bahkan, menurut Hariyadi, kebijakan UMP DKI Jakarta 2022 itu bisa jadi preseden
              buruk apabila Anies Baswedan ingin maju dalam persaingan di Pilpres 2024.

              "Ini strong message ya dari kita. Bahwa pemerintah DKI Jakarta melanggar aturan. Kalau ada
              pelanggaran itu nanti akan jadi catatan, apalagi kalau mau nyapres," tegasnya.
















                                                           290
   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295   296