Page 294 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 294

Hal tersebut terjadi seusai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan revisinya.

              Sontak  keputusan  revisi  tersebut  pun  mendapat  respon  beragam,  baik dari  kalangan  buruh,
              pengusaha,  hingga  Pemerintah  Indonesia,  dalam  hal  ini  Kementerian  Ketenagakerjaan
              (Kemenaker).

              Diketahui  perubahan  ini  menjadikan  UMP  2022  sebesar  Rp  4.641.854  atau  naik  senilai  Rp
              225.667 dari UMP tahun 2021.

              Apresiasi dari Buruh Dikutip dari Kompas.com, hal yang dilakukan Anies tersebut tepat, berani,
              dan cerdas.

              "Langkah  yang  diambil  Gubernur  DKI  Jakarta  buruh  Indonesia  dan  buruh  DKI  Jakarta
              mengapresiasi," ujar Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal.

              Anies disebut sebagai sosok cerdas karena mampu mengambil keputusan berdasarkan kalkulasi
              hukum dan prediksi dampak ekonomi dalam keputusan kenaikan UMP tersebut.

              Menurut  Said,  KSPI  memberikan  apresiasi  lantaran  keputusan  yang  dibuat  Anies  cerminan
              meletakkan hukum di atas kepentingan politik.

              Said melihat, Anies merujuk kepada Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membatalkan
              kekuatan hukum dari turunan Undang-Undang Cipta Kerja dalam membuat keputusan ini.
              Termasuk Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 yang menjadi dasar penentuan kenaikan
              UMP dan UMK di seluruh Indonesia yang termasuk inkonstitusional bersyarat.

              "Artinya kebijakan PP nomor 36 tahun 2021 tidak dijadikan landasan hukum oleh Gubernur Anies
              dengan menetapkan kenaikan minimum 5,1 persen," tutur Said.

              Said  juga  mengatakan,  kenaikan  UMP  sebesar  5,1  persen  justru  akan  menguntungkan  para
              pengusaha.

              Pasalnya,  daya  beli  akan  meningkat  dan  perputaran  ekonomi  akan  semakin  cepat  sehingga
              pertumbuhan ekonomi akan semakin terasa.

              "Justru  kenaikan  UMP  di  DKI  Jakarta  yang  baru-baru  ini  direvisi  Gubernur  Anies  justru
              menguntungkan pengusaha, kenapa? karena akan terjadi (peningkatan) daya beli," kata Said.

              Pegusaha Rencana Menggugat Sebaliknya para pengusaha merasa keberatan dengan keputusan
              yang dilakukan oleh Anies.

              Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  memastikan  akan  menempuh  jalur  hukum  dengan
              menggugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) jika Kepgub terkait kenaikan UMP 5,1
              persen di 2022 tetap terbit.

              Namun  di  sisi  lain  Apindo  akan  melakukan  pendekatan  dengan  Pemprov  DKI  untuk  kembali
              mendiskusikan kebijakan UMP, dikutip dari Tribunnews.

              Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Apindo DKI Jakarta Nurjaman berharap Anies tidak
              menerbitkan  Kepgub  yang  menetapkan  kenaikan  UMP  5,1  %  sebab  malah  akan  membuat
              kegaduhan di dunia usaha yang tengah terdampak pandemi.

              Tentu hal tersebut sangat disayangkan oleh Apindo.

              "Kami sangat menyayangkan sekali atas kebijakan tersebut," ujarnya.


                                                           293
   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298   299