Page 295 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 295

Nurjaman menyatakan, pihaknya menolak keras keputusan kenaikan UMP sebesar 5,1% karena
              selain memberatkan pelaku usaha, tetapi juga menyalahi aturan.
              Apindo menilai hal tersebut bertentangan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun
              2021, yang menyebut bahwa seluruh pemerintah provinsi di Indonesia harus menetapkan UMP
              sebelum 21 November 2021.

              Pemerintah Menyayangkan Senada dengan para pengusaha, Pemerintah Indonesia dalam hal ini
              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyayangkan atas keputusan Anies Baswedan.

              Hal  tersebut  menurut  Kemnaker  tidak  sesuai  dengan  peraturan  yang  berlaku,  dikutip  dari
              Kompas.com.

              Bahkan  diketahui  Kemnaker  akan  lakukan  berkoordinasi  dengan  Kementerian  Dalam  Negeri
              (Kemendagri)  untuk  menindaklanjuti  keputusan  kepala  daerah  yang  menetapkan  UMP  tidak
              sesuai dengan formula yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021
              tentang Pengupahan.

              Kepala Biro Humas Kemnaker Chairul Fadhly Harahap menegaskan, kenaikan UMP pada 2022
              mesti sesuai dengan formula baru dalam PP 36/2021.

              PP 36/2021 tentang Pengupahan itu merupakan peraturan turunan dari UU Nomor 11 Tahun
              2020 tentang Cipta Kerja.

              Diketahui  berdasarkan  penghitungan  dengan  PP  36/2021,  Kemnaker  menetapkan  rata-rata
              kenaikan UMP sebesar 1,09 persen.

              (Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim/Tsarina Maharani).









































                                                           294
   290   291   292   293   294   295   296   297   298   299   300