Page 299 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 299

Pertama, meminta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk memberikan sanksi kepada
              kepala  daerah  yang  telah  melawan  hukum  regulasi  ketenagakerjaan,  terutama  perihal
              pengupahan.

              "Sebab, hal itu berpotensi menimbulkan iklim tidak kondusif bagi dunia usaha dan perekonomian
              nasional,"  kata  Hariyadi  di  kantor  Apindo dalam  konferensi  pers,  Senin (20/12/2021)  seperti
              dilansir Bisnis.com.

              Kedua, Apindo meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk memberikan
              pembinaan  atau  sanksi  kepada  kepala  daerah,  dalam  hal  ini  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies
              Baswedan, yang dinilai tidak memahami peraturan perundang-undangan.

              Dia  menambahkan,  pembinaan  dan  pengawasan  terhadap  penyelenggaraan  pemerintahan
              daerah  oleh  pemerintah  pusat  merupakan  amanat  UU  No.23/2014  tentang  Pemerintahan
              Daerah.  Ketiga,  Apindo  akan  menggugat  revisi  tersebut  ke  Pengadilan  Tata  Usaha  Negara
              (PTUN) jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan benar-benar mengimplementasikan regulasi
              perubahan tersebut.

              Keempat, pelaku usaha mengimbau seluruh perusahaan di Jakarta untuk tidak menerapkan revisi
              UMP DKI Jakarta 2022 sembari menunggu keputusan PTUN yang berkekuatan hukum tetap.
              "Namun, tetap mengikuti Kepgub DKI Jakarta No. 1395/2021 yang ditetapkan pada 19 November
              2021," ujarnya.

              Lebih jauh Hariyadi mengatakan Pemprov DKI Jakarta secara sepihak melakukan revisi UMP DKI
              Jakarta 2022 tanpa memerhatikan pendapat dunia usaha, khususnya Apindo DKI Jakarta sebagai
              bagian dari Dewan Pengupahan Daerah unsur pengusaha.

              Dengan revisi UMP DKI Jakarta 2022 tersebut, lanjutnya, maka upaya untuk mengembalikan
              prinsip  upah  minimum  sebagai  jaring  pengaman  sosial  (JPS)  bagi  pekerja  pemula  tanpa
              pengalaman tidak terwujud.
              Selain itu, sambungnya, penerapan struktur skala upah akan sulit dilakukan karena ruang atau
              jarak antara upah minimum (UM) dan upah diatas UM menjadi kecil.

              Sebelumnya,  Gubernur  Provinsi  DKI  Jakarta,  Anies  Baswedan  memutuskan  Upah  Minimum
              Provinsi (UMP) DKI Jakarta pada 2022 naik sebesar 5,1 persen menjadi Rp4,64 juta.

              Anies menyampaikan berdasarkan kajian Bank Indonesia bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi
              Indonesia  pada  tahun  2022  mencapai  4,7  persen  sampai  dengan  5,5  persen,  inflasi  akan
              terkendali pada posisi 3 persen (2 persen-4 persen).

              Institute  For  Development  of  Economics  and  Finance  (Indef)  juga  memproyeksikan  tingkat
              pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 sebesar 4,3 persen. Oleh karena itu, Pemprov DKI
              Jakarta  memutuskan  UMP  wilayah  DKI  Jakarta  tahun  2022  naik  5,1  persen  atau  senilai  Rp
              225.667 dari UMP tahun 2021.

              Keputusan ini, selain mempertimbangkan sentimen positif dari kajian dan proyeksi tersebut, juga
              didasari kajian ulang dan pembahasan kembali bersama semua pemangku kepentingan terkait
              serta  dengan  semangat  keberhati-hatian  di  tengah  mulai  berderapnya  laju  roda  ekonomi  di
              wilayah Jakarta.

              "Dengan  kenaikan  Rp225.000  per  bulan,  maka  saudara-saudara  kita,  para  pekerja  dapat
              menggunakannya  sebagai  tambahan  untuk  keperluan  sehari-hari.  Yang  lebih  penting  adalah
              melalui kenaikan UMP yang layak ini, kami berharap daya beli masyarakat atau pekerja tidak
              turun," ujar Gubernur Anies dalam keterangan resmi, Sabtu (18/12/2021).

                                                           298
   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304