Page 306 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 306

Menurutnya,  keputusan  Pemprov  DKI  Jakarta  justru  membuat  dunia  usaha  cemas.  Bahkan,
              keputusan  tersebut  bisa  jadi  preseden  buruk  apabila  Anies  Baswedan  ingin  maju  dalam
              persaingan di Pilpres 2024.

              "Ini strong message ya dari kita. Bahwa pemerintah DKI Jakarta melanggar aturan. Kalau ada
              pelanggaran itu nanti akan jadi catatan, apalagi kalau mau nyapres," tegasnya.

              Saat ini, Apindo dan Kadin Jakarta tengah menunggu Peraturan Gubernur terkait revisi UMP
              Jakarta 2022. Jika Pergubnya keluar, mereka akan langsung mengajukan gugatan ke Pengadilan
              Tata Usaha Negara (PTUN).

              Sebelumnya, Apindo juga mengimbau kepada seluruh perusahaan di DKI Jakarta tidak mengikuti
              UMP Jakarta 2022 yang ditetapkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, senilai Rp 4,64 juta.

              Hariyadi Sukamdani mengatakan, kenaikan upah tersebut melanggar aturan yang berlaku yakni
              PP Nomor 36 tahun 2021, sehingga pihaknya bakal menggugat Anies ke PTUN.

              "Kami imbau seluruh perusahaan di DKI Jakarta untuk tidak menerapkan revisi upah minimum
              DKI yang telah diumumkan oleh Gubernur DKI, sambil menunggu keputusan PTUN berkekuatan
              hukum tetap," kata Hariyadi.

              Kemenaker  Sebut  Anies  Langgar  Aturan  Sementara,  Kementerian  Ketenagakerjaan
              menyayangkan keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang merevisi kenaikan upah
              minimum provinsi DKI Jakarta 2022.
              Kepala Biro Humas Kemnaker Chairul Fadhly Harahap menegaskan, kenaikan UMP pada 2022
              mesti  sesuai  dengan  formula  baru  dalam  Peraturan  Pemerintah  (PP)  Nomor  36  Tahun  2021
              tentang Pengupahan.

              "Kemnaker sangat menyayangkan sikap tersebut yang menaikkan UMP tidak sesuai aturan yang
              berlaku." "Karena menurut hemat saya, selayaknya amanat undang-undang yang telah resmi
              menjadi acuan di negara kita, menjadi bagian yang harus ditegakkan dan dilaksanakan sesuai
              aturannya," kata Chairul saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/12/2021).

              Berdasarkan penghitungan dengan PP 36/2021, Kemnaker menetapkan rata-rata kenaikan UMP
              sebesar 1,09 persen.

              PP 36/2021 tentang Pengupahan itu merupakan peraturan turunan dari UU Nomor 11 Tahun
              2020 tentang Cipta Kerja.

              Chairul  pun  mengatakan,  Kemnaker  akan  berkoordinasi  dengan  Kementerian  Dalam  Negeri
              untuk menindaklanjuti keputusan kepala daerah yang menetapkan UMP tidak sesuai dengan
              formula yang diatur PP 36/2021.

              Ia menegaskan, Kemnaker terus mengawal pelaksanaan PP 36/2021.

              "Ini kan ada irisannya dengan pelaksanaan yang berlaku di pemerintah daerah yaitu sesuai UU
              Nomor 23 Tahun 2014." "Sehingga nanti ada sikap lebih lanjut dari teman-teman yang menaungi
              kepada para pimpinan daerah," tuturnya.

              KSPI Sebut Keputusan Anies Cerdas Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said
              Iqbal menyebut, Kenaikan UMP sebesar 5,1 persen atau senilai Rp 225 ribu di DKI Jakarta, akan
              menguntungkan pengusaha.

              Ia menyebut revisi yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merupakan hal yang
              cerdas. Hal tersebut dikarenakan akan terjadi pertumbuhan daya beli.

                                                           305
   301   302   303   304   305   306   307   308   309   310   311