Page 321 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 321
Ringkasan
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menaikkan Upah Minimum Provinsi ( UMP ) DKI Jakarta
2022 sebesar 5,1 persen jadi sekitar Rp4,6 juta. Dia menyebut kebijakan tersebut diambil sebagai
wujud memberikan rasa keadilan bagi masyarakat. Hal tersebut disampaikan Anies Baswedan
saat ditemui di pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat pada Senin (20/12/2021) sore.
"Jadi saya lihat sejarah kenaikan UMP di Jakarta, selama enam tahun terakhir itu rata-rata naik
8,6 persen, artinya dunia usaha sudah terbiasa dengan angka tersebut," ujar Anies Baswedan
usai melepas para perwakilan PWNU DKI Jakarta.
NAIKKAN UMP DKI JAKARTA JADI RP4,6 JUTA, ANIES: UNTUK MEMBERI RASA
KEADILAN
JAKARTA, - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menaikkan Upah Minimum Provinsi ( UMP )
DKI Jakarta 2022 sebesar 5,1 persen jadi sekitar Rp4,6 juta. Dia menyebut kebijakan tersebut
diambil sebagai wujud memberikan rasa keadilan bagi masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Anies Baswedan saat ditemui di pendopo Balai Kota DKI Jakarta,
Jakarta Pusat pada Senin (20/12/2021) sore.
"Jadi saya lihat sejarah kenaikan UMP di Jakarta, selama enam tahun terakhir itu rata-rata naik
8,6 persen, artinya dunia usaha sudah terbiasa dengan angka tersebut," ujar Anies Baswedan
usai melepas para perwakilan PWNU DKI Jakarta.
Dia menjelaskan pada tahun lalu (2020) saat ada krisis karena pandemi Covid-19, UMP DKI
Jakarta naik 3,3 persen. Namun dengan menggunakan formula perhitungan UMP dari
Kementerian Tenaga Kerja, Anies menyebut kenaikan tahun 2022 sangat kecil.
"Tahun ini kondisi kita lebih baik. Biasanya 8,6 persen, tahun lalu yang berat 3,3 persen. Tahun
ini ketika kita menggunakan formula yang diberikan Kementerian Tenaga Kerja, keluarnya 0,8
persen. Bayangkan kondisi ekonomi sudah lebih baik, pakai formula malah keluar angkanya 0,8
persen," ucap Anies Baswedan.
Hal ini kata Anies Baswedan amat menganggu rasa keadilan di tengah masyarakat.
"Kan itu menganggu rasa keadilan bukan? Sederhana sekali. Kita harus tetapkan karena di
tanggal tersebut harus dikeluarkan, ya sudah kita ikut, tapi saya sampaikan surat bahwa formula
ini tidak cocok. Wong dalam kondisi berat saja 3,3 persen kok pakai formula ini naiknya 0,8
persen," kata Anies Baswedan.
Oleh sebab itu Pemprov DKI Jakarta menetapkan kenaikan UMP DKI dengan menggunakan
perhitungan inflasi dan pertumbuhan ekonomi real yang ada saat ini.
"Jadi rasa keadilan jelas terganggu, karena itulah kita kaji, sehingga akhirnya keluar angka itu
tadi. Dari mana? Dari inflasi dan dari pertumbuhan. Dari situ kemudian muncul angka 5,1
persen," ujar Anies Baswedan.
Anies Baswedan meminta semua pihak untuk lebih objektif dalam menyikapi kenaikan UMP DKI
Jakarta dan menghindari polemik.
"Yang saya ingin sampaikan kepada semua, cobalah obyektif, tahun lalu yang sulit saja itu 3,3
persen. Tahun ini ekonomi sudah bergerak masak kita masih mengatakan 0,8 persen itu sebagai
angka yang pas. Ini kita pakai akal sehat saja common sense. Oleh karena itu kita memutuskan
5,1 persen," ucap Anies Baswedan.
320