Page 372 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 372

Ringkasan

              Sejumlah pengusaha meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Ketenagakerjaan
              (Menaker) memberi sanksi pada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lantaran merevisi upah
              minimum  provinsi  (  UMP  )  DKI  Jakarta  tahun  2022.  "Apindo  bersama  Kadin,  kami  meminta
              Kementerian  Ketenagakerjaan  untuk  memberikan  sanksi  kepada  kepala  daerah  yang  telah
              melawan hukum regulasi ketenagakerjaan, terutama dalam hal pengupahan, karena hal tersebut
              berpotensi  menimbulkan  iklim  tidak  kondusif  bagi  hubungan  industrial  dan  perekonomian
              nasional," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani, Senin
              (20/12/2021).



              GEGARA ANIES BASWEDAN REVISI UMP, KALANGAN PENGUSAHA MINTA
              MENDAGRI BERI SANKSI TEGAS

              Suara.com  -  Sejumlah  pengusaha  meminta  Menteri  Dalam  Negeri  (Mendagri)  dan  Menteri
              Ketenagakerjaan  (Menaker)  memberi  sanksi  pada  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan
              lantaran merevisi upah minimum provinsi ( UMP ) DKI Jakarta tahun 2022.

              "Apindo bersama Kadin, kami meminta Kementerian Ketenagakerjaan untuk memberikan sanksi
              kepada kepala daerah yang telah melawan hukum regulasi ketenagakerjaan, terutama dalam
              hal  pengupahan,  karena  hal  tersebut  berpotensi  menimbulkan  iklim  tidak  kondusif  bagi
              hubungan  industrial  dan  perekonomian  nasional,"  kata  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha
              Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani, Senin (20/12/2021).

              Ia  menambahkan,  pengusaha  juga  berharap  Menteri  Dalam  Negeri  untuk  memberikan
              pembinaan atau sanksi kepada kepala daerah yang tidak memahami peraturan perundangan
              sehingga mengakibatkan melemahnya sistem pemerintahan, sebagaimana amanat UU 23 tahun
              2014, Pasal 373.
              Selain itu, kalangan pengusaha juga berencana menggugat aturan revisi tersebut ke Pengadilan
              Tata Usaha Negara (PTUN) yang dikoordinasikan oleh Apindo DKI Jakarta.

              Meski demikian, lanjut Hariyadi, pihaknya baru akan melayangkan gugatan setelah revisi UMP
              resmi diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) terbit.

              "Kami  juga  mengimbau  perusahaan  untuk  tidak  menerapkan  revisi  UMP  DKI  yang  telah
              diumumkan Gubernur DKI sambil menunggu keputusan PTUN berkekuatan hukum tetap," ujar
              dia.

              Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Ketenagakerjaan Adi Mahfudz, dalam kesempatan
              yang sama menilai revisi UMP DKI Jakarta keluar dari jalur yang telah disepakati bersama.
              Pihaknya menyayangkan keputusan Gubernur DKI Jakarta karena hal itu akan berdampak pada
              kepastian hukum dalam berinvestasi.

              "Sangat aneh Pak Gubernur menetapkan jilid kedua, mungkin ada jilid ketiga lagi. Ini sekiranya
              yang sangat disayangkan. Kami hanya membutuhkan kepastian hukum, tidak berubah-ubah.
              Bukan masalah naik turunnya tapi dengan perubahan seperti itu jadi kami sebagai pelaku usaha
              kurang bisa memproyeksikan jalannya usaha itu," katanya.

              Revisi UMP menurutnya akan berdampak pada sejumlah kegiatan usaha, mulai dari pembelian
              bahan produksi, proses produksi, manajemen hingga pelayanan "Kiranya Bapak Anies Baswedan




                                                           371
   367   368   369   370   371   372   373   374   375   376   377