Page 386 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 386

"Apabila gubernur tetap melakukan revisi tersebut, kami tentunya akan melakukan upaya-upaya
              hukum yang bermanfaat untuk para pengusaha dan untuk kita semuanya," kata Nurzaman Ketua
              bidang Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial Apindo DKI Jakarta, Senin (20/12) Di kesempatan
              yang  sama,  Ketua  Umum  Apindo  Haryadi  Sukamdani  mengatakan,  langkah  Anies  Baswedan
              merevisi UMP DKI 2022 melanggar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 Pasal 27
              tentang Pengupahan Ketenagakerjaan mengenai cara perhitungan upah minimum provinsi.

              "Dia sebagai gubernur harusnya paham sekali kalau masalah ini melanggar. Ini catatan tersendiri
              apalagi kalau mau nyapres," ucap Haryadi.

              Bahkan, kata dia, para pelaku usaha menuding ada agenda lain di balik revisi UMP DKI Jakarta.
              Begitu juga dengan langkah gubernur menyurati Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, yang
              dinilai tidak ada korelasinya.

              "Apakah revisi ini ada sangkut pautnya dengan kepentingan politik? Jelas. Kemudian kalau mau
              meminta perubahan formula, karena PP itu tanda tangan presiden, bukan Kemenaker. Langsung
              saja ke presiden," tegas Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Ketenagakerjaan Adi Mahfudz dalam
              konferensi pers, Senin (20/12).

              Sementara Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria mengatakan, kenaikan UMP mengikuti formula
              yang sudah disusun. Pemprov DKI mengaku telah mengupayakan agar kenaikan ini lebih adil,
              lebih bijaksana, baik untuk kepentingan para buruh, juga kepentingan pengusaha.

              Sebelumnya, Gubernur Anies menegaskan, keputusan menaikkan UMP DKI Jakarta menjunjung
              asas keadilan bagi pihak pekerja, perusahaan dan pemprov DKI Jakarta. Sebagai gambaran,
              pada tahun tahun sebelum pandemi Covid-19, rata-rata kenaikan UMP di DKI Jakarta selama
              enam tahun terakhir adalah 8,6%.

              "Kami  menilai  kenaikan  5,1%  ini  suatu  kelayakan  bagi  pekerja  dan  tetap  terjangkau  bagi
              pengusaha.  Ini  juga  sekaligus  meningkatkan  kemampuan  daya  beli  masyarakat.  Ini  wujud
              apreasi bagi pekerja dan juga semangat bagi geliat ekonomi dan dunia usaha. Harapan kami ke
              depan, ekonomi dapat lebih cepat derapnya demi kebaikan kita semua," tutur Gubernur Anies
              dalam keterangan tertulisnya.

              UMP wilayah DKI Jakarta pada 2022 naik 5,1% atau senilai Rp225.667 dari UMP 2021. Keputusan
              ini selain mempertimbangkan sentimen positif dari kajian dan proyeksi tersebut, juga didasari
              kajian  ulang  dan  pembahasan  kembali  bersama  semua  pemangku  kepentingan  terkait  serta
              dengan semangat keberhati-hatian di tengah mulai berderapnya laju roda ekonomi di wilayah
              Jakarta.
























                                                           385
   381   382   383   384   385   386   387   388   389   390   391