Page 447 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 447

negative - Hariyadi B Sukamdani (Ketua Apindo) Karena hal itu berpotensi menimbulkan iklim
              tidak kondusif
              negative - Hariyadi B Sukamdani (Ketua Apindo) Karenanya, kami meminta Kemenaker untuk
              memberikan sanksi kepada Kepala Daerah yang telah melawan hukum regulasi

              negative - Hariyadi B Sukamdani (Ketua Apindo) Sebagaimana amanat UU No.23 Tahun 2014
              pasal  272,  Pemerintah  Pusat  melakukan  pembinaan  dan  pengawasan  terhadap  Pemerintah
              Daerah

              neutral - Hariyadi B Sukamdani (Ketua Apindo) Namun, tetap mengikuti Kepgub DKI Jakarta No.
              1395 Tahun 2021 pada 19 November lalu, di mana kenaikan UMP 0,85 persen

              negative - Adi Mahfudz (Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Ketenagakerjaan) Itu yang kami
              khawatirkan dan sudah ada satu provinsi lain mengikutinya. Silakan cek sendiri tapi sudah ada.
              Itu implikasi yang kami khawatirkan

              negative  -  Adi  Mahfudz  (Wakil  Ketua  Kadin  Indonesia  Bidang  Ketenagakerjaan)  Ini  sangat
              membingungkan,  proyeksi  kami  menjadi  tidak  karuan.  Investor  dan  pelaku  usaha  butuh
              kepastian hukum dari pemerintah



              Ringkasan

              Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, merevisi kenaikan upah minimum provinsi (UMP)
              pada 2022. Dari yang sebelumnya naik sekitar 0,85 persen atau penambahan Rp 38 ribu dari
              UMP sebelumnya, kini menjadi 5,1 persen dengan kenaikan Rp 225 ribu. Anies menilai, formula
              kenaikan UMP tidak adil dan tidak sesuai dengan kondisi DKI Jakarta. Dia memerinci, kenaikan
              UMP sebesar 0,85 persen tidak masuk akal jika melihat inflasi di Jakarta yang ada di angka 1,1
              persen.



              MENUNGGU EFEK DOMINO DAERAH LAIN TIRU ANIES REVISI KENAIKAN UPAH
              MINIMUM PROVINSI

              REPUBLIKA.CO.ID, oleh Zainur Mashir Ramadhan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan,
              merevisi kenaikan upah minimum provinsi (UMP) pada 2022. Dari yang sebelumnya naik sekitar
              0,85 persen atau penambahan Rp 38 ribu dari UMP sebelumnya, kini menjadi 5,1 persen dengan
              kenaikan Rp 225 ribu. Anies menilai, formula kenaikan UMP tidak adil dan tidak sesuai dengan
              kondisi DKI Jakarta. Dia memerinci, kenaikan UMP sebesar 0,85 persen tidak masuk akal jika
              melihat inflasi di Jakarta yang ada di angka 1,1 persen.

              "Maka  itu  kami  merasa  formula  yang  diberikan  kepada  kami,  khususnya  di  Jakarta,  tidak
              memberikan rasa keadilan," kata Anies saat ditemui di Masjid Sunda Kelapa, Ahad (19/12).
              Menyoal para pengusaha yang tidak bisa menerima keputusan itu, dia menampiknya. Pasalnya,
              kata Anies, para pengusaha merupakan pihak yang justru bisa merasakan jika pertambahan
              angka pada pendapatan buruh terlalu kecil.

              "Karena  itulah  untuk  memberikan  rasa  keadilan  pada  semua,  bagi  buruh,  ada  pertambahan
              pendapatan yang masuk akal," tutur dia.






                                                           446
   442   443   444   445   446   447   448   449   450   451   452