Page 448 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 448

Hal itu, dinilai Anies juga sangat masuk akal bagi pengusaha untuk mengikuti keputusan itu.
              Pasalnya, pertumbuhan ekonomi yang saat ini membaik nyatanya juga menjadi pertimbangan
              menaikkan UMP.

              "Karena toh biasanya UMP naik 8,6 persen, sekarang malah cuma 5,1 persen," ucapnya.

              Dia  menambahkan,  dengan  adanya  kenaikan  5,1  persen,  ada  kelayakan  bagi  pekerja  dan
              keterjangkauan bagi pihak pengusaha. Terlebih, kata dia, juga akan meningkatkan kemampuan
              daya beli masyarakat.

              "Ini  wujud  apresiasi  bagi  pekerja  dan  juga  semangat  bagi  geliat  ekonomi  dan  dunia  usaha.
              Harapan kami ke depan, ekonomi dapat lebih cepat derapnya demi kebaikan kita semua," tutur
              dia.

              Dengan  adanya  kenaikan  upah  yang  dinilai  lebih  layak  ini, Pemprov  DKI  berharap  daya  beli
              masyarakat tidak turun. Terlebih, menurut proyeksi Institute For Development of Economics and
              Finance (Indef), kata Anies, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 sebesar 4,3
              persen. Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Winarso, mengapresiasi keputusan
              Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, untuk melakukan revisi atas UMP DKI Jakarta
              menjadi 5,1 persen, atau naik Rp Rp 225 ribu. Menurut dia, hal itu merupakan pengambilan
              kebijakan dari Anies berdasarkan asas keadilan.
              "Pertama saya ucapkan terima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang telah
              mengambil satu kebijakan berdasarkan asas keadilan. Tentunya angka 5,1 persen ini bukanlah
              angka yang muncul begitu saja," kata Winarso kepada Republika, Ahad (19/12).

              Dia menambahkan, revisi dari Anies juga tentunya telah melalui kajian dan dasar alasan yang
              tepat. Terlebih, ketika revisi UMP 2022 tersebut juga dinilainya bukan hanya menjadi angin segar
              bagi para buruh.

              "Tentunya dengan meningkatnya daya beli masyarakat diharapkan dapat pula menjadi kemajuan
              perusahaan, karena produk yang mereka hasilkan akhirnya bisa terjual ke masyarakat," tuturnya.

              Winarso  menyebut,  kenaikan  5,1  persen  merupakan  hal  wajar  sesuai  dengan  inflasi  dan
              pertumbuhan  ekonomi  secara  nasional.  Sehingga,  dengan  adanya  kenaikan  tersebut,  dia
              berharap para buruh dan pengusaha bisa saling menerima dan terus bersinergi.

              Ditanya sikap Apindo yang akan menggunakan jalur hukum perihal revisi UMP DKI itu, Winarso
              tak menampiknya. Menurut dia, pilihan Apindo merupakan hak dan persepsinya atas hukum,
              khususnya untuk membuktikan semuanya melalui jalur PTUN.

              "Tentunya  Apindo punya  persepsi  hukum  sendiri  terhadap  revisi  UMP yang  dikeluarkan  oleh
              gubernur," jelas dia.
              Wakil Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DKI Jakarta bidang Pengupahan dan
              Jaminan  sosial,  Nurzaman,  menuntut  Pemprov  dan  Gubernur  DKI  Jakarta,  Anies  Rasyid
              Baswedan, untuk menarik revisi UMP DKI 2022. Menurut dia, revisi tersebut telah melanggar PP
              No.36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              "Kalau tidak urung, kami tidak akan tinggal diam. Kami akan lakukan upaya hukum termasuk
              mengadukan ke PTUN," kata Nurzaman ketika dihubungi Republika, Ahad (19/12).

              Dia menyebut, dengan adanya revisi dari Anies soal UMP di DKI, akan berdampak besar secara
              nasional.  Pasalnya,  dikhawatirkan  pihak  dia,  kepala-kepala  daerah  lain  juga  akan  mengikuti
              langkah dari Anies untuk menaikkan UMP yang telah diatur Pemerintah Pusat.


                                                           447
   443   444   445   446   447   448   449   450   451   452   453