Page 518 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 518

Indikator yang umum digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen
              (IHK) yang mendasarkan atas survei biaya hidup oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
              Dari  awal  penetapan  upah  buruh  sudah  salah, karena  dalam  sistem  kapitalisme  upah  buruh
              ditetapkan  berdasarkan  kebutuhan  hidup  minimum  atau  Kebutuhan  hidup  layak  (KHL).  KHL
              adalah standar kebutuhan seorang pekerja/buruh lajang untuk dapat hidup layak secara fisik
              dalam satu bulan. KHL inilah yang menjadi dasar penetapan upah minimum bagi buruh.

              Hal ini tentu saja tidak bisa membuat buruh sejahtera dengan upah yang didapatkannya karena
              taraf hidup di setiap wilayah berbeda-beda). Inilah problem mendasar terkait pengupahan di
              sistem kapitalisme yang tidak memakai standar pengupahan sesuai dengan manfaat tenaga atau
              jasa yang diberikan tetapi sesuai dengan kebutuhan hidup minimum.

              Lain halnya dalam Islam yang menggunakan standar pengupahan sesuai dengan manfaat tenaga
              atau jasa yang diberikan karena itu tidak akan terjadi eksploitasi buruh oleh majikan. Prinsip
              pengupahan dalam Islam tidak terlepas dari prinsip dasar kegiatan ekonomi secara umum, yakni
              asas keadilan dan kesejahteraan.

              Islam tidak akan menilai standar kesejahteraan dengan perhitungan pendapatan perkapita yang
              tidak  menggambarkan  taraf  hidup  masyarakat  secara  nyata.  Islam  akan  memastikan  setiap
              individu  sejahtera  dengan  pembagian  distribusi kekayaan  secara  adil  dan  merata  ke  seluruh
              masyarakat. Inilah prinsip pengupahan dalam sistem Islam. Dengan penerapan syariat Islam
              kafah, kesejahteraan buruh dapat terwujud. Tidak akan ada lagi polemik tahunan mengenai
              upah yang selalu ada dalam sistem kapitalisme hari ini. (jejakrekam)














































                                                           517
   513   514   515   516   517   518   519   520   521   522   523