Page 564 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 DESEMBER 2021
P. 564

"Sebagian besar Pengusaha di DKI Jakarta telah menyatakan tetap akan mengikuti UMP Tahun
              2022 yang telah ditetapkan oleh Dewan Pengupahan DKI Jakarta, bahkan ada beberapa dari
              mereka yang menyatakan belum dapat memikirkan strategi lain, apabila kenaikan UMP 2022
              tetap dipaksakan naik sebesar 5,1 %," tandas Diana.

              Anies Baswedan Revisi UMP Jakarta 2022 Kabar baik bagi para pekerja di wilayah DKI Jakarta.

              Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merevisi besaran kenaikan upah minimum provinsi (UMP)
              DKI Jakarta tahun 2022 dari 0,85% menjadi 5,1% atau naik Rp 225.667 dari UMP 2021.

              Dengan demikian, UMP DKI Jakarta tahun 2022 direvisi menjadi Rp 4.641.854.

              "Dengan kenaikan Rp 225.000 per bulan, maka para pekerja dapat menggunakannya sebagai
              tambahan keperluan sehari-hari," ujar Anies melalui siaran pers resmi, Sabtu (18/12/2021).

              Selain  itu,  kata  dia,  melalui  revisi  kenaikan  UMP  tersebut,  Pemprov  DKI  berharap  daya  beli
              masyarakat maupun para pekerja tidak turun.

              Anies  menegaskan,  keputusannya  menaikkan  UMP  didasarkan  atas  asas  keadilan  bagi  para
              pekerja, perusahaan, dan Pemprov DKI Jakarta.

              Terlebih lagi, ujar Anies, pada enam tahun terakhir, rata-rata kenaikan UMP DKI Jakarta adalah
              8,6%.
              "Kami  menilai  kenaikan  5,1%  ini  suatu  kelayakan  bagi  pekerja  dan  tetap  terjangkau  bagi
              pengusaha," kata dia.

              Menurut Anies, kenaikan UMP 5,1% sekaligus meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat,
              juga bentuk apresiasi bagi para pekerja dan menjadi suntikan semangat bagi perekonomian dan
              dunia usaha.

              "Harapan kami ke depan, ekonomi dapat lebih cepat derapnya demi kebaikan kita semua," kata
              dia.

              Adapun keputusan merevisi UMP tahun 2022 didasarkan beberapa pertimbangan. Salah satunya,
              kajian Bank Indonesia yang menunjukkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022
              mencapai 4,7% sampai 5,5%, sehingga inflasi akan terkendali pada posisi 3% (2%-4%).

              Kemudian, Institute For Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksikan tingkat
              pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 sebesar 4,3%.

              "Keputusan ini, selain mempertimbangkan sentimen positif dari kajian dan proyeksi tersebut,
              juga didasari kajian ulang dan pembahasan kembali bersama semua pemangku kepentingan
              terkait," ucap Anies.

              Berdasarkan  data  Badan  Pusat  Statistik  (BPS)  DKI  Jakarta,  rata-rata  inflasi  Ibu  Kota  selama
              Januari-November 2021 adalah 1,08%.

              Sementara itu, rata-rata inflasi nasional selama Januari-November 2021 sebesar 1,30%.

              Sebelum merevisi besaran UMP 2022, pada 22 November 2021, Anies melayangkan surat nomor
              533/-085.15 tentang Usulan Peninjauan Kembali Formula Penetapan UMP 2022 kepada Menteri
              Ketenagakerjaan.






                                                           563
   559   560   561   562   563   564   565   566   567   568   569