Page 55 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 AGUSTUS 2020
P. 55
pemutakhiran data peserta. Dana yang dianggarkan pemerintah untuk program BSU yang
dijadwalkan mulai cair September nanti sebesar Rp37,74 triliun.
Namun program BSU yang berada di bawah kendali Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker)
ini mengundang sejumlah pertanyaan. Di antaranya mengapa masyarakat yang sudah bekerja
itu justru yang mendapat bantuan sebesar Rp2,4 juta selama empat bulan? Sejatinya bukankah
mereka memiliki penghasilan? Rupanya pemerintah punya alasan sebagaimana disampaikan
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah. Menurutnya program BSU menyasar kelas
pekerja yang gajinya berkurang atau dipotong pemberi kerja atau perusahaan sebagai dampak
pandemi korona (Covid-19) sehingga perlu dibantu.
Pemerintah meyakini, agar bantuan kepada karyawan swasta cepat tersalurkan dan tepat
sasaran, digunakanlah data BPJS Ketenagakerjaan. Pasalnya data tersebut dinilai paling akurat
dan lengkap meski nantinya tetap divalidasi sebelum digunakan untuk menjamin data tepercaya.
Semula pemerintah menetapkan penerimaan BSU sebanyak 13.870.496 orang, lalu ditingkatkan
menjadi 15.725.232 orang. Anggaran yang akan disalurkan pun melebar dari Rp33,1 triliun
menjadi Rp37,7 triliun. Penetapan data BPJS Ketenakerjaan untuk menyalurkan subsidi kepada
karyawan swasta sempat mengundang kabar bohong alias hoaks yang berkembang di media
sosial. Calon peserta BSU harus mendaftarkan diri langsung ke kantor BPJS Ketenagakerjaan
dengan membawa fotokopi buku tabungan dan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
Namun kabar menyesatkan itu langsung dibantah pihak BPJS Ketenagakerjaan bahwa usulan
penerimaan bantuan langsung dari pemberi kerja atau perusahaan sehingga semua data
terjamin keakuratannya dan bisa dipertanggungjawabkan.
Kini timbul pertanyaan, bagaimana nasib pekerja yang tidak terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan?
Diakui Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, penyaluran bantuan kepada karyawan
swasta yang bukan peserta BPJS Ketenakerjaan adalah sebuah tantangan tersendiri. Namun
mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu tidak terlalu khawatir, sebab pemerintah telah
meluncurkan beragam program bantu sosial (bansos) yang bisa diakses masyarakat. Pemerintah
mengklaim dari berbagai rupa dan jenis program bansos, setidaknya terdapat 60 juta hingga 70
juta masyarakat yang masuk kategori kelompok penerima.
Langkah pemerintah yang "menyuntik" karyawan swasta bergaji di bawah Rp5 juta sebulan ini
patut diapresiasi. Dalam pelaksanaannya kita berharap hal ini dapat berjalan baik tanpa menemui
kendala berarti. Apalagi program ini juga mendapat sambutan hangat dari Konfederasi Serikat
Pekerja Indonesia (KSPI). Mereka berpesan agar program BSU mendapat pengawasan ketat
sehingga bisa tepat sasaran. Permintaan KSPI ini diamini pemerintah bahwa pelakasanaan
pengawasan program tersebut mendapat pendampingan dari pihak kepolisian, Kejaksaan Agung,
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) serta Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Ya, jangan buka celah terjadinya
penyelewengan.
sebanyak 3,5 juta rekening pekerja telah didaftarkan guna mendapatkan bantuan per bulan
sebesar Rp600.000 selama empat bulan. Pemerintah telah menetapkan sebanyak 15.725.232
pekerja yang akan mendapatkan bantuan tunai langsung mulai dari September hingga Desember
2020. Program yang dimaksudkan untuk mendorong perputaran pertumbuhan ekonomi nasional
ini akan memberikan subsidi kepada karyawan swasta yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan
dengan upah di bawah Rp5 juta per bulan. Saat ini pemerintah sedang memfinalisasi skema,
mekanisme, dan kriteria penerima program subsidi gaji atau istilah resminya Bantuan Subsidi
Upah (BSU).
Untuk mengikuti program BSU, pemerintah menetapkan sejumlah syarat mulai dari nomor induk
kependudukan sebagai warga negara Indonesia, terdaftar sebagai peserta jaminan sosial tenaga
kerja yang masih aktif di BPJS Ketenagakerjaan hingga Juni 2020, peserta membayar iuran
dengan besaran dihitung berdasarkan upah di bawah Rp5 juta sebagaimana dilaporkan kepada
54