Page 109 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 109

MK DIHARAPKAN INDEPENDEN

              Mahkamah Konstitusi (MK) diharapkan dapat menjaga independensi dan netralitasnya terkait UU
              Cipta Kerja. Sejumlah pihak khawatir independensi MK terganggu karena Presiden Joko VVidodo
              (Jokowi)  pernah  meminta  dukungan  atas  rencana  pemerintah  membuat  omnibus  law  saat
              menghadiri acara di MK pada awal tahun.

              Saat itu .Jokowi tidak secara khusus meminta bantuan MK Namun, ia menyampaikan harapan
              agar  semua  pihak  bersama-sama  dengan  pemerintah  berada  dalam  satu  visi  besar  untuk
              menciptakan hukum yang fleksibel, sederhana, kompetitif, dan responsif.

              MK menyatakan tidak akan terpengaruh karena peristiwa apa pun dalam menjalankan tugasnya.
              Sebab, tugas MK menyangkut dengan kebenaran dan keadilan berdasarkan UUD 1945-MK juga
              memastikan bakal bersikap transparan dalam persidangan uji materi UU Cipta Kerja.

              "Publik silakan ikut memantau proses penanganan perkara. Mari ikut memastikan penanganan
              perkara berjalan sesuai koridor ketentuan peraturan perundang-undangan," kata Kepala Bagian
              Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Dalam Negeri MK Fajar Laksono kepada Republika, Ahad
              (11/10).

              Fajar mengatakan, MK mempersilakan siapa saja yang hendak mengajukan uji materi terhadap
              UU Cipta Kerja, termasuk para asosiasi buruh. MK akan memproses setiap permohonan UU yang
              diajukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. " Kalau misalnya pemohon banyak, strateginya
              bisa dengan menggabungkan persidangan," kata dia.

              Sejumlah pihak telah menyatakan bakal mengajukan uji materi UU Cipta Kerja, salah satunya
              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). KSPI yang telah mengakhiri aksi mogok nasional
              bakal mengalihkan konsentrasi ke MK untuk menggugat UU Cipta Kerja. Namun, tidak semua
              serikat pekerja ingin langsung mengajukan uji materi.

              Presidium  Gerakan  Kesejahteraan  Nasional  (Gekanas)  Indra  Munaswar  mengatakan,  langkah
              mengajukan  judicial  review  (JR)  merupakan  jalan  terakhir  membatalkan  UU  Cipta  Kerja.  Ia
              mengaku ragu MK akan bersikap adil dalam putusannya nanti.

              "Kenapa  penuh  keraguan?  Karena  pada  28  Januari  2020  Jokowi  minta  dukungan  MK terkait
              dengan omnibus law dan pada 9 Oktober 2020 Jokowi mempersilakan penolak UU Cipta Kerja
              gugat ke MK Ungkapan Presiden ini bisa menjadi bentuk intervensi terhadap wilayah yudikatif,"
              kata Indra, Ahad (ll/lO).

              Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Industri (FSPI) itu menambahkan, dua pesan Presiden
              Jokowi tersebut dikhawratirkan memengaruhi suasana kebatinan para hakim majelis MK. Karena
              itu, Indra menegaskan, Gekanas tidak ingin terburu-buru mengajukan JRkeMK Menurut dia, ada
              langkah hukum lain yang dapat dilakukan, antara lain mengajukan legislative review ke DPR dan
              mengajukan gugatan warga negara (Citizen law suit) ke pengadilan negeri.
              Kekhawatiran serupa disampaikan pakar hukum tata negara Universitas Andalas Feri Amsari Ia
              khawatir proses uji materi di MK terganggu dengan adanya pesan Presiden pada awral tahun
              mengenai dukungan terhadap omnibus law.

              Sementara  itu,  Guru  Besar  Ilmu  Politik  Universitas  Airlangga  Kacung  Marijan  mengingatkan
              masyarakat untuk memberikan kepercayaan kepada MK dalam melakukan uji materi UU Cipta
              Kerja. Menurut dia, jalan yang paling tepat untuk menolak konstitusi adalah melalui proses uji
              materi.

              "Jadi,  apa  pun  nanti  saya  kira  lebih  bagus  percayakan  saja  (kepada  MK).  Kalau  sudah  gak
              percaya kati repot," kata Kacung, kemarin.

                                                           108
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114