Page 186 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 186

Ida menjelaskan ada empat hal urgensi RUU Cipta Kerja yang baru saja disahkan oleh DPR RI
              menjadi Undang-Undang (UU). Pertama, perpindahan lapangan kerja ke negara lain. Kedua,
              daya saing pencari kerja relatif rendah dibanding negara lain.

              "Ketiga, penduduk yang tidak/belum bekerja akan semakin tinggi. Keempat, Indonesia terjebak
              dalam middle income trap," ujar Ida di Jakarta, Minggu (11/10/2020). Selain itu, Ida juga secara
              rinci memaparkan hal-hal yang selama ini salah dipahami oleh masyarakat tentang UU Cipta
              Kerja. (  )  Ketua FRI sekaligus  Rektor  IPB Arif Satria menyambut positif adanya silaturrahmi
              Forum Rektor dengan pemerintah. Ajang ini sangat penting untuk memperkuat komunikasi dan
              silaturahmi  sehingga  mendapatkan  pemahaman  yang  lebih  baik  tentang  substansi  UU  Cipta
              Kerja.

              "Ini kesempatan sangat baik juga bagi para rektor untuk memberi masukan kepada pemerintah
              baik tentang substansi maupun aspek hukum UU Cipta Kerja," katanya.

              Dialog dengan para rektor itu berjalan hangat dan solutif. Para rektor mengapresiasi langkah
              Menaker membuka silaturahmi dengan kampus melalui para rektor.

              Menurut mereka, ini pertama kali para rektor diundang untuk membicarakan secara rinci dan
              substantive UU Cipta Kerja, sekaligus mengklarifikasi begitu banyaknya isu-isu tidak benar yang
              luas beredar.
              Para rektor juga meminta agar UU Cipta Kerja, setelah nantinya resmi diserahkan DPR kepada
              pemerintah,  dapat  juga  mereka  terima.  "Dengan  RUU  Cipta  Kerja  kita  harapkan  adanya
              perubahan  struktur  ekonomi  untuk  mendorong  pertumbuhan  ekonomi  dan  perluasan
              kesempatan kerja," jelas Ida. (  )  Belum lagi ada 7,05 juta pengangguran pada tahun 2019 plus
              3,5  juta  orang  kehilangan  pekerjaan  akibat  pandemi  Covid  ini.  "Mari  kita  gotong  royong
              mengatasi ini semua," tukasnya.

              Selain Rektor IPB Diskusi Forum Rektor dihadiri Rektor UGM, UTI, Universitas Al-Azhar, Unessa,
              Perbanas, Unand Padang, Untan, Ketua STIKES Mitra Keluarga, UNG, UNP, Unimal, ITB-AD, ISBI
              Bandung,  UNP  Padang,  Telkom  University,  Direktur  Poltek  Pos,  UIN  Jakarta,  Rektor  Unsrat,
              Unbraw Malang, Unila, Univ. Al Ghifari Bandung dan Universitas Pertamina.


              (ind).
































                                                           185
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191