Page 202 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 202

Menaker  Ida  Fauziyah  menjelaskan  ada  empat  hal  urgensi  RUU  Cipta  Kerja  yang  baru  saja
              disahkan oleh DPR RI menjadi Undang-Undang (UU). Pertama, perpindahan lapangan kerja ke
              negara lain. Kedua, daya saing pencari kerja relatif rendah dibanding negara lain.

              Ketiga,  penduduk  yang  tidak/belum  bekerja  akan  semakin  tinggi  dan  keempat,  Indonesia
              terjebak dalam middle income trap. Selain itu, Menaker juga secara rinci memaparkan hal-hal
              yang selama ini salah dipahami oleh masyarakat tentang UU Cipta Kerja.

              Ketua FRI sekaligus Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria menyambut positif adanya
              silaturrahmi Forum Rektor dengan pemerintah. Silaturrahmi ini sangat penting penting untuk
              memperkuat komunikasi dan silaturahmi sehingga mendapatkan pemahaman yang lebih baik
              tentang substansi UU Cipta Kerja.

              "Ini kesempatan sangat baik juga bagi para Rektor untuk memberi masukan kepada Pemerintah
              baik tentang substansi maupun aspek hukum UU Cipta Kerja, " katanya.

              Dialog dengan para rektor itu berjalan hangat dan solutif. Para rektor mengapresiasi langkah
              Menaker membuka silaturrahmi dengan kampus melalui para rektor.

              Menurut mereka, ini pertama kali para rektor diundang untuk membicarakan secara rinci dan
              substantive UU Cipta Kerja, sekaligus mengklarifikasi begitu banyaknya isu-isu tidak benar yang
              luas beredar. Para rektor juga meminta agar UU Cipta Kerja, setelah nantinya resmi diserahkan
              DPR kepada pemerintah, dapat juga mereka terima.

              "Dengan RUU Cipta Kerja kita harapkan adanya perubahan struktur ekonomi untuk mendorong
              pertumbuhan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja," jelas Menaker Ida. Belum lagi ada 7,05
              juta pengangguran pada tahun 2019 plus 3,5 juta orang kehilangan pekerjaan akibat pandemic
              Covid ini. Mari kita gotong royong mengatasi ini semua.

              Selain Rektor IPB Diskusi Forum Rektor dihadiri Rektor UGM, UTI, Universitas Al-Azhar, Unessa,
              Perbanas, Unand Padang, Untan, Ketua STIKES Mitra Keluarga, UNG, UNP, Unimal, ITB-AD, ISBI
              Bandung,  UNP  Padang,  Telkom  University,  Direktur  Poltek  Pos,  UIN  Jakarta,  Rektor  Unsrat,
              Unbraw Malang, Unila, Univ. Al Ghifari Bandung dan Universitas Pertamina.



































                                                           201
   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207