Page 315 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 315

Hari itu, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah menyampaikan hasil pembahasan Tim Tripartit yang
              berisi pemerintah, pengusaha, dan serikat buruh, tentang klaster ketenagakerjaan.
              Di depan Menteri Ida, Dasco dan Ketua Fraksi NasDem Ahmad Ali meminta besaran pesangon
              tetap 32 kali. Dua orang yang mengetahui pertemuan mengatakan, Dasco dan Ali mengusulkan
              klaster ketenagakerjaan tidak dibahas jika angka pesangon tidak 32 kali.

              Dasco  memang  ngotot  mempertahankan  besaran  pesangon  di  angka  32.  Sebab  angka  ini
              merupakan kesepakatan antara DPR dengan sejumlah serikat buruh saat rapat di Hotel Mulia,
              Jakarta, pada 20-21 Agustus.

              Dasco  enggan  berkomentar.  Ia  mempersilakan  hal  itu  ditanyakan  kepada  Habiburrokhman,
              koleganya satu partai yang hadir dalam pertemuan. "Ya benar. Waktu itu suasana tegang karena
              Pak Dasco ngotot minta format  pesangon  32 tapi Menteri berkeras di 19 atau 25," kata politikus
              Gerindra ini kepada Tempo, Jumat, 9 Oktober 2020.

              Namun, Ahmad Ali membantah meminta pemerintah mengeliminasi klaster  ketenagakerjaan
              jika besaran pesangon turun. "Bukan menarik, tapi meminta pemerintah lebih fleksibel dalam
              pembahasan klaster ketenagakerjaan. Kalau tidak fleksibel tidak usah dibahas karena nanti akan
              terjadi gejolak," ujar Ali kepada Tempo, Jumat, 9 Oktober 2020.

              Setelah  pertemuan  dengan  Ida,  Panja  RUU  Cipta  Kerja  mulai  membahas  klaster
              ketenagakerjaan. Rapat berlangsung hingga Jumat malam di ruangan Baleg DPR. Setelah itu,
              rapat digelar maraton berpindah-pindah di sejumlah hotel. Mulai dari Hotel Sheraton Bandara,
              Tangerang pada hari Sabtu, pindah ke Hotel Swissbell Serpong keesokan harinya, dan Hotel
              Novotel Cengkareng di hari Senin, 28 September.

              Ketua Panja RUU Cipta Kerja Supratman Andi Agtas mengatakan rapat digelar di hotel lantaran
              ada perbaikan listrik di Gedung DPR. Saat ditanya siapa yang membayar tagihan rapat-rapat di
              hotel itu, Supratman enggan menjawab. Ia tak bersedia merinci apakah pembayaran diambil
              dari anggaran DPR atau pemerintah. "Ah kamu, pertanyaannya enggak substantif," kata dia.

              Besaran pesangon PHK 32 kali akhirnya diputuskan dalam rapat di Hotel Swissbell pada Ahad,
              27 September malam setelah pembahasan yang alot. Rinciannya, pengusaha akan menanggung
              23 kali gaji, sedangkan pemerintah menangani sisanya.
              Namun, dalam dua hari saja keputusan itu buyar. Pemerintah merasa angka ini memberatkan
              mereka dan pengusaha. Pemerintah menginginkan besaran pesangon 25 kali, dengan skema 19
              kali upah dari pengusaha, sisanya pemerintah.

              Pada  Selasa,  29  September,  Menteri  Koordinator  Perekonomian  Airlangga  Hartarto
              menyampaikan  keberatan  itu  kepada  Firman  Soebagyo.  Panja  kala  itu  sebenarnya
              mengagendakan  untuk  mulai  merumuskan  dan  melakukan  sinkronisasi  atas  kesepakatan-
              kesepakatan di Panja.
              Kabar dari Airlangga datang ketika Tim Perumus dan Tim Sinkronisasi sedang dalam perjalanan
              ke  Puncak,  Bogor,  untuk  rapat  di  Hotel  Le  Eminance.  "Iya  betul,  saya  memang  terus
              berkomunikasi ke Pak Menko," kata Firman saat dikonfirmasi, Rabu, 8 Oktober 2020.

              Dua anggota Panja dari koalisi pemerintah mengatakan perubahan itu diputuskan dalam rapat
              terbatas kabinet Presiden Joko Widodo sehari sebelumnya. Menteri Sekretaris Negara Pratikno
              dan juru bicara Presiden, Fadjroel Rahman tak merespons konfirmasi Tempo perihal ini.

              Sedangkan menurut Firman, keputusan pemerintah berubah setelah dihitung ulang oleh Menteri
              Keuangan  Sri  Mulyani.  Pemerintah,  dia  mengklaim,  ingin  membuat  kebijakan  yang  dapat


                                                           314
   310   311   312   313   314   315   316   317   318   319   320