Page 364 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 364

Untuk itu, Willie berharap, perbedaan perlakuan, terutama bagi sektor usaha mikro, kecil, dan
              menengah (IJMKM), untuk memperlakukan pekerjanya bisa menjadi sinyal positif perbaikan tata
              kelola hubungan industrial di Indonesia di masa mendatang.

              Sementara pengamat ketenagakerjaan dari Universitas Airlangga (Unair) Hadi Subhan menilai,
              peraturan ketenagakerjaan bukan faktor utama penghambat investasi masuk ke Indonesia.

              Itu sebabnya, Hadi mengatakan, pemerintah semestinya memperbaiki aspek-aspek penghambat
              investasi.  Ia  menyebut,  ada  lima  aspek  penghambat  penanaman  modal:  korupsi,  inefisiensi
              birokrasi, akses ke pembiayaan, infrastruktur tak memadai, dan kebijakan tidak stabil.

              Poin Baru UU Ketenagakerjaan dalam Omnibus Law Cipta Kerja

              1. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)

              a. Pemberian kompensasi setelah PKWT berakhir, baik karena jangka waktu perjanjian berakhir
              -atau selesainya pekerjaan. '

              b. PKWT hanya dibuat untuk pekerjaan yang dapat selesai dalam waktu tertentu dan tidak ...
              untuk pekerjaan yang bersifat tetap.

              2. Alih Daya

              a. Tidak ada lagi ketentuan yang mengatur soal jenis pekerjaan yang bisa dialihdayakan, yakni
              egiatan jasa penunjang dan bukan kegiatan po ok perusahaan seperti yang diatur dalam € .
              YU13/2003.

              b.  Perlindungan  pekerja,  upah,  dan  kesejahteraan  pekerja  ali  daya  menjadi  tanggungjawab
              perusahaan alih daya.

              3. Tenaga Kerja Asing .
              a. Hanya diizinkan untuk jabatan ahli.

              b. Perizinan penggunaan tenaga kerja asing : diajukan ke pemerintah pusat dan bukan lagi 7
              menteri yang ditunjuk seperti UU 13/2003.

              4. Upah

              a. Upah minimum ditetapkan di tingkat provinsi, namun upah minimum kota/kabupaten dapat
              ditetapkan dengan syarat tertentu (pertumbuhan ekonomi dan inflasi kabupaten/ kota di atas
              provinsi dalam kurun waktu tertentu). .

              b. Upah minimum sektoral dihapuskan, namun upah minium sektoral yang sudah ada dan lebih
              tinggi dari upah minimum provinsi tidak boleh Mihapuskan.

              c. Kenaikan upah minimum mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan koefisien
              produktivitas.

              5.Pesangon

              a. Besaran pesangon maksirnal 25 kali upah, terdiri dari 19 kali upah dibayar pengusaha dan 6
              kali dibayar pemerintah lewat BP Jamsostek melalui Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

              Jumlah pesangon maksimal sebelumnya dalam UU 13/2003 adalah 32 kali upah yang dibayarkan
              oleh pengusaha.

              6.Jaminan Kehilangan Pekerjaan

                                                           363
   359   360   361   362   363   364   365   366   367   368   369