Page 480 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 480

tidak  mengikuti  pertemuan  selanjutnya  tetapi  pimpinan  lainnya  terus  lanjutkan  pembahasan
              dengan pemerintah.


              DPR KLAIM SUDAH UNDANG ELEMEN BURUH BAHAS UU CIPTA KERJA

              Wakil Ketua Komisi IX  DPR RI  , Melki Laka Lena, mengatakan proses pembahasan UU Cipta
              Kerja telah melibatkan seluruh pihak terkait. Bahkan, kata Melki, khusus klaster tenaga kerja,
              Proses pembahasan omnibus law itu berlangsung lebih intensif dengan para pimpinan serikat
              pekerja dan serikat buruh.

              "Sejauh data kami, Presiden Jokowi sudah dua kali menerima dan membahas aspirasi perwakilan
              pimpinan Serikat Pekerja dan Serikat Buruh. Kami juga melihat keseriusan pemerintah di mana
              Menko  Perekonomian  Airlangga  Hartarto  menerima  dan  berdiskusi  dengan  pimpinan  Serikat
              pekerja  dan  Serikat  buruh  sebanyak  tiga  kali  dan  bersama  Menko  Polhukam  Mahfud  MD
              sebanyak dua kali," kata Melki kepada wartawan, Jumat 9 Oktober 2020.

              Politikus  Partai  Golkar  ini  menambahkan,  Menteri  Tenaga  Kerja  Ida  Fauziah  juga  kemudian
              melanjutkan menerima pimpinan Serikat buruh dan Serikat pekerja untuk membahas berbagai
              aspirasi kalangan buru, namun waktu itu tidak ada Said Iqbal dan Andi Gani, karena  walk out  .
              Menurut Melki, sekitar 14 kali pertemuan pertama, Said Iqbal dan Andi Gani -  walk out  dan
              tidak  mengikuti  pertemuan  selanjutnya  tetapi  pimpinan  lainnya  terus  lanjutkan  pembahasan
              dengan pemerintah.

              "Pimpinan  DPR  RI,  Baleg  dan  komisi  lX  DPR  RI  secara  formal  dan  informal  sejak  awal
              pembahasan menerima pimpinan Serikat buruh dan Serikat pekerja. Ide dan aspirasi ditampung
              dan dibahas di Baleg [Badan Legislasi] bersama pemerintah dan pengusaha," ujar Melki  DPR RI
              dalam pembahasan UU Cipta Kerja bersama pemerintah sudah berupaya maksimal membuka
              ruang publik seluas-luasnya. Terlebih, khusus dalam klaster ketenagakerjaan elemen buruh juga
              sudah dilibatkan.

              "DPR juga menyadari UU Cipta Kerja tidak mungkin memuaskan semua pihak sehingga masukan
              yang penting perlu diberikan kepada pemerintah dalam siapkan aturan lanjutan di PP, Perpres,
              peraturan menteri dan turunan lainnya," kata Melki  Saat ini, kata Melki, butuh dialog yang baik
              antara DPR RI, pemerintah, para pihak khususnya pimpinan Serikat butuh dan seikat pekerja
              serta tokoh masyarakat lainnya. Dialog penting dilakukan untuk membahas kelanjutan pasca
              pengesahan UU Cipta Kerja.

              "Khususnya membahas aturan turunan dan mengajak komponen masyarakat untuk kedepankan
              dialog dan tidak turun ke jalan. Demo seperti yang dilakukan beberapa hari ini tidak produktif
              dan malah berpotensi tingkatkan secara drastis sebaran COVID-19," ujarnya. (ren).




















                                                           479
   475   476   477   478   479   480   481   482   483   484   485