Page 482 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 482

LEGISLATOR GOLKAR: PEMBAHASAN KLASTER KETENAGAKERJAAN DALAM UU
              CIPTA KERJA DIBAHAS LEBIH INTENSIF
              Wakil  Ketua  Komisi  IX  DPR  RI    Melki  Laka  Lena    menyebutkan,  DPR  RI  dan  pemerintah
              melibatkan berbagai pihak dalam proses pembahasan RUU Cipta Kerja.

              Secara khusus, klaster ketenagakerjaan dibahas lebih intensif dengan para pimpinan  serikat
              pekerja  dan buruh.

              "Proses  pembahasan  bersama  DPR  RI,  pemerintah  dan  berbagai  kelompok  terkait  yang
              kemudian menghasilkan  UU Cipta Kerja  yang disetujui dalam rapat paripurna DPR RI 5 Oktober
              berlangsung 9 bulan. Khusus klaster tenaga kerja proses pembahasan berlangsung lebih intensif
              dengan para pimpinan Serikat pekerja dan Serikat buruh," kata Melki kepada wartawan, Jumat
              (9/10/2020).

              Menurut Melki, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah dua kali menerima dan membahas
              aspirasi perwakilan pimpinan  serikat pekerja  dan serikat buruh.

              Termasuk Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah yang
              beberapa kali menerima perwakilan dari serikat pekerja.

              "Kami  juga  melihat  keseriusan  pemerintah  di  mana  Menko Perekonomian  Airlangga  Hartarto
              menerima dan berdiskusi dengan pimpinan Serikat pekerja dan Serikat buruh sebanyak tiga kali
              dan bersama Menko Polhukkam Mahfud MD sebanyak dua kali," ucap Melki.
              "Menaker Ida Fauziah melanjutkan menerima pimpinan serikat buruh dan  serikat pekerja  untuk
              membahas berbagai aspirasi kalangan buruh minus Said Iqbal dan Andi Gani, karena walk out.
              Kami cermati sekitar 14 kali pertemuan pertama, (Said Iqbal dan Andi Gani walk out) dan tidak
              mengikuti  pertemuan-pertemuan  selanjutnya  tetapi  pimpinan  lainnya  terus  lanjutkan
              pembahasan dengan pemerintah," lanjutnya.

              Politikus  Partai  Golkar  itu  menyebut,  DPR  RI  dalam  pembahasan    UU  Cipta  Kerja    bersama
              pemerintah sudah berupaya maksimal membuka ruang publik seluas luasnya khususnya dalam
              klaster ketenagakerjaan.

              Melki menyadari  UU Cipta Kerja  tidak mungkin memuaskan semua pihak sehingga masukan
              yang penting perlu diberikan kepada pemerintah dalam siapkan aturan lanjutan di PP, Perpres,
              peraturan menteri dan turunan lainnya.
              "Pimpinan  DPR  RI,  Baleg  dan  komisi  lX  DPR  RI  secara  formal  dan  informal  sejak  awal
              pembahasan menerima pimpinan Serikat buruh dan Serikat pekerja. Ide dan aspirasi ditampung
              dan dibahas di baleg bersama pemerintah dan pengusaha," ujarnya.





















                                                           481
   477   478   479   480   481   482   483   484   485   486   487