Page 602 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 602

Judul               Tak Libatkan Rakyat, Omnibus Law Bukan Kepastian Hukum
                Nama Media          kumparan.com
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         https://kumparan.com/tugumalang/tak-libatkan-rakyat-omnibus-law-
                                    bukan-kepastian-hukum-1uM9Fj8Hzdj
                Jurnalis            redaksi
                Tanggal             2020-10-09 11:01:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif



              Ringkasan

              Gagasan kepastian hukum bukan hanya soalan hukum (undang-undang) yang disahkan oleh
              DPR. Tetapi juga pelibatan partisipasi masyarakat dalam pembuatan hukum yang kelak berujung
              pada ketaatan masyarakat. Inilah sebenarnya hakikat dari kepastian hukum.

              Senin, 5 Oktober 2020 adalah hari di mana sumber daya di Indonesia dipertaruhkan, baik itu
              sumber daya alam dan sumber daya manusia. Pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja oleh
              DPR,  mendapat  reaksi  keras  oleh  masyarakat  baik  di  dunia  maya  ataupun  di  dunia  nyata.
              Bagaimana tidak? Banyak kabar beredar yang dibagikan oleh beberapa akun media sosial benar-
              benar membuat suasana kacau balau. Khususnya para buruh, dibuat ketar-ketir.



              TAK LIBATKAN RAKYAT, OMNIBUS LAW BUKAN KEPASTIAN HUKUM

              Gagasan kepastian hukum bukan hanya soalan hukum (undang-undang) yang disahkan oleh
              DPR. Tetapi juga pelibatan partisipasi masyarakat dalam pembuatan hukum yang kelak berujung
              pada ketaatan masyarakat. Inilah sebenarnya hakikat dari kepastian hukum.

              Senin, 5 Oktober 2020 adalah hari di mana sumber daya di Indonesia dipertaruhkan, baik itu
              sumber daya alam dan sumber daya manusia. Pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja oleh
              DPR,  mendapat  reaksi  keras  oleh  masyarakat  baik  di  dunia  maya  ataupun  di  dunia  nyata.
              Bagaimana tidak? Banyak kabar beredar yang dibagikan oleh beberapa akun media sosial benar-
              benar membuat suasana kacau balau. Khususnya para buruh, dibuat ketar-ketir.

              Kabar  yang  beredar  di  sosial  media,  khususnya  dari  kanal  twitter  dan  instagram  itu  berupa
              analisa-analisa 'bertopeng hukum'. Ditampilkan tanpa melalui analisa hukum sesuai landasan
              disiplin ilmu hukum yang ketat.

              Sebagai  contoh,  seperti  salah  satu  kabar  tentang  penghapusan  upah  minimum  misalnya.
              Padahal, jika diteliti, Pasal 88 huruf c, d dan e pada draft RUU itu sudah mengatur tentang upah
              minimum  Provinsi  yang  wajib  ditetapkan  oleh  Gubernur.  Selanjutnya,  upah  minimum
              Kabupaten/Kota  harus  lebih  tinggi  dari  upah  minimum  Provinsi  serta  pengusaha  dilarang
              membayar upah lebih rendah dari upah minimum juga sudah diatur. Maka, tidaklah benar kabar

                                                           601
   597   598   599   600   601   602   603   604   605   606   607