Page 607 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 607

Judul               UU Ketenagakerjaan Jadi Beban Pengusaha?
                Nama Media          kontan.co.id
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         https://analisis.kontan.co.id/news/uu-ketenagakerjaan-jadi-beban-
                                    pengusaha
                Jurnalis            Sri Sayekti
                Tanggal             2020-10-09 10:58:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif



              Ringkasan

              Tanggal 5 Oktober 2020 benar-benar menjadi kado buruk bagi pekerja Indonesia. Kendati masih
              mendapatkan tantangan sengit, RUU Cipta Kerja (CK) akhirnya disetujui dalam sidang paripurna
              DPR.  DPR  dan  Pemerintah  berdalih  bahwa  RUU  Cipta  Karya  diperlukan  dalam  rangka  untuk
              keluar dari jerat negara berpenghasilan menengah dan menghabiskan pengangguran. Karena
              itu UU perlu disederhanakan, perlu sinkronisasi dan di pangkas regulasi penghambat penciptaan
              lapangan  kerja.  Pemerintah  berjanji  posisi  kemudahan  berusaha  Indonesia  (EoDB)  akan
              terangkat dari posisi nomor 73 tahun 2020 akan menjadi 60 pada 2021. Namun tidak hanya itu
              saja  tujuan  pengesahan  RUU  Cipta  Kerja  menjadi  UU  Cipta  Kerja,  dikatakan  bahwa  UU
              Ketenagakerjaan  yang  lama  terlalu  memberatkan  pemberi  kerja  sehingga  menjadikan  iklim
              berusaha  menjadi  tidak  sehat.  UU  Cipta  Kerja  akan  pangkas  beban  pengusaha,  menjadikan
              pengusaha lebih ringan bebannya dan akan meningkatkan perusahaannya dan pada akhirnya
              untuk kesejahteraan pekerjanya juga.



              UU KETENAGAKERJAAN JADI BEBAN PENGUSAHA?

              Tanggal 5 Oktober 2020 benar-benar menjadi kado buruk bagi pekerja Indonesia. Kendati masih
              mendapatkan tantangan sengit, RUU Cipta Kerja (CK) akhirnya disetujui dalam sidang paripurna
              DPR.  DPR  dan  Pemerintah  berdalih  bahwa  RUU  Cipta  Karya  diperlukan  dalam  rangka  untuk
              keluar dari jerat negara berpenghasilan menengah dan menghabiskan pengangguran.

              Karena itu UU perlu disederhanakan, perlu sinkronisasi dan di pangkas regulasi penghambat
              penciptaan lapangan kerja. Pemerintah berjanji posisi kemudahan berusaha Indonesia (EoDB)
              akan terangkat dari posisi nomor 73 tahun 2020 akan menjadi 60 pada 2021.Namun tidak hanya
              itu  saja  tujuan  pengesahan  RUU  Cipta  Kerja  menjadi  UU  Cipta  Kerja,  dikatakan  bahwa  UU
              Ketenagakerjaan  yang  lama  terlalu  memberatkan  pemberi  kerja  sehingga  menjadikan  iklim
              berusaha  menjadi  tidak  sehat.  UU  Cipta  Kerja  akan  pangkas  beban  pengusaha,  menjadikan
              pengusaha lebih ringan bebannya dan akan meningkatkan perusahaannya dan pada akhirnya
              untuk kesejahteraan pekerjanya juga.


              Logika yang dibangun DPR dan pemerintah sepintas tampak sahih. Namun sejatinya memiliki
              sejumlah kelemahan dari banyak sisi.
                                                           606
   602   603   604   605   606   607   608   609   610   611   612