Page 636 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 636

Terlebih,  aksi  unjuk  rasa  merupakan  cara  yang  konstitusional  bagi  masyarakat  dalam
              menyampaikan aspirasi.
              "Kami  juga  mendesak  Presiden    Jokowi    untuk  tidak  menggunakan  cara-cara  represif  dan
              melanggar HAM dalam menangani ekspresi politik warga," tutur dia.

              "Semoga didengar dan Presiden Jokowi mempertimbangkannya," kata Ferdiansyah.

              Hingga Kamis malam, tercatat sudah ada lebih dari 432 akademisi yang tergabung dalam Aliansi
              Akademisi untuk Tolak Omnibus Law.
              Akademisi tersebut berasal dari 119 perguruan tinggi di dalam negeri dan tiga perguruan tinggi
              di luar negeri.

              "Diperkirakan  akademisi  yang  bergabung  jumlahnya  akan  semakin  bertambah,"  tutur
              Herdiansyah.

              Hingga saat ini Presiden Joko Widodo belum memberikan komentar terhadap penolakan atas
              Undang-Undang Cipta Kerja, juga atas desakan menerbitkan perppu.

              Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian menyatakan belum
              ada opsi dari Presiden Joko Widodo untuk menerbitkan perppu terkait UU Cipta Kerja.

              "Tidak  ada  pilihan  perppu.  Pemerintah  menghargai  masukan  dari  serikat  buruh.  Menghargai
              bahwa  demo-demo  yang  dilangsungkan  beberapa  hari  ini  berjalan  dengan  damai,  dan
              berdasarkan protokol kesehatan," kata Donny saat dihubungi, Kamis (8/10/2020).

              "Jadi silakan menggunakan jalur konstitusional dengan  judicial review  di MK. Dan pemerintah
              bersiap menghadapi itu," ujar dia.

              Ia menambahkan pemerintah juga telah menyerap aspirasi buruh dalam UU Cipta Kerja dan
              menghormati berbagai pendapat yang disampaikan buruh. UU Cipta Kerja juga sudah disahkan
              dan dinilainya telah melalui proses konstitusional sehingga masyarakat juga bisa menggugatnya
              secara konstitusional.


































                                                           635
   631   632   633   634   635   636   637   638   639   640   641