Page 638 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 638

Koordinator  aksi,  Rizki  Ade  mengatakan,  mahasiswa  Kota  Dumai  menyatakan  untuk  kedua
              kalinya,  DPRD  yang  notabenenya  mewakili  seluruh  masyarakat  Indonesia,  kalah  oleh
              pemerintah.  Sehingga,  UU  yang  dikatakan  berpihak  kepada  golongan  pengusaha  ini  bisa
              disahkan.  "Mahasiswa  meminta  pemerintah  menerbitkan  peraturan  perundang  undangan
              mengganti undang undang Omnibus Law dan menghapus sejumlah pasal kontroversial yang
              merugikan para buruh," tuturnya.

              Koordinator lainnya, Muammar Khadafi mengatakan, tuntutan mereka sama dengan mahasiswa
              lainnya, yaitu pemerintah membatalkan undang undang Cipta Kerja tersebut.

              "UU  sudah  dibentuk.  Jadi,  jalannya  pemerintah  membentuk  peraturan  perundang  undangan
              untuk  membatalkan  UU  yang  sudah  diterbitkan.  Terutama  pasal  pasal  yang  kontroversial
              tersebut," ujar Khadafi.

              Sementara  itu  anggota  DPRD  Dumai,  Johanes  Tetelepta,  yang  menyambut  kehadiran  pada
              mahasiswa mengaku kalauDPRD Dumai dari awal sudah menolah UU Cipta kerja ini.
              "Sejak awal, kami DPRD Dumai secara lembaga menolak UU Omnibus Law ini dan sudah kita
              sampaikan ke DPR RI tentang penolakan kita mewakili masyarakat Dunai terutama para buruh
              yang sempat kita ajakmelakukan sharing," ujar Johanes. (hsb)

              HASANftL BULKWH/RIAU POS

              caption;
              AKSI DAMAI: Aksi damai mahasiswa Kota Dumai tolak pengesahan UU Cipta Kerja di Kantor
              DPRD Kota Dumai, Kamis (8/10/2020).













































                                                           637
   633   634   635   636   637   638   639   640   641   642   643