Page 89 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 89

Pengusaha lokal atau asing banyak yang ngeluh kok. I Iarga tanah mahal, upah dan produktivitas
              buruh  beluMKompetitif,  bahkan  tingkat  kenaikan  upah  per  tahun  di  Indonesia  lebih  besar.
              Dengan UU Cipta Kerja, pengusaha dapat kepastian, mudah dalam proses, cepat, dan efisien.
              Kalau  sudah  diubah  gini,  banyak  inv  estor  yang  akan  menanamkan  modalnya.  Otomatis,
              menambali lapanga kerja.

              Harus diakui juga. Realisasi investasi kita tinggi, tapi tidak kemudian mengerek perekonomian.
              Karena ekornya tinggi, mencapai 6,8 persen. Ekor ini biaya ekonomi kita. Dari berbagai faktor,
              seperti  pungutan  liar,  korupsi,  yang  berawal  dari  proses  perizinan.  UU  ini  bisa  memangkas
              terjadinya  potensi  korupsi.  Karena  semua  tidak  lagi  lewat  tatap  muka.  Sehingga  bisa  lebih
              transparan.

              Ada yang bilang, UU Cipta Kerja ini hanya mengakomodir pengusaha asing atau kelas kakap aja.
              Giniana tuh..?

              Tidak juga. UU ini berorientasi pada cipta lapangan kerja. Saat ini, 87 persen kontribusi lapangan
              kerja dari UMKM. Total angkatan kerja kita 130 juta. Sementara 120 juta itu adalah UMKM.
              Sektor  ini  punya  kontribusi  60  pesen  terhadap  GDP  kita.  DalaMKonteks  ini,  UMKM  harus
              diperkuat, harus didorong untuk berkembang.


              Apa buktinya?
              Pertama, sebelum ada UU ini, pelaku UMKMKalau mau bikin perusahaan, sama biayanya dengan
              perusahaan besar. Sekarang cukup dengan satu lembar kertas. Kedua, sekarang ada kewajiban
              pemerintah membeli produk mereka. Ketiga, ada kewajiban perusahaan besar kolaborasi dengan
              UMKM.

              Pandangan saya sebagai mantan pelaku UMKM, lita ini masih kekurangan pengusaha. Jumlah
              pengusaha saat ini hanya 3,5 persen dari populasi kita. Idealnya, itu 12 persen. Dengan UU ini
              kita merangsang masyarakat jadi pengusaha. Untuk klaster UMKM ini, katakanlah koperasi. Dulu
              minimal pembuatan koperasi 20 orang, sekarang hanya 9 orang.

              Karena prosesnya yang terbilang kilat, UU Cipta Kerja ini dicurigai buat menampung inv estor
              yang mau angkat kaki dari China. Penjelasan Anda?

              Tidak  ada  karpet  merah  untuk  kelompok  tertentu.  Presiden  perintahkan  kami  untuk  ngurus
              investasi jangan lianya yang besar. UMKMKan investor juga. Kalau dikaitkan dengan perusahaan
              asing, sekarang kita juga sudah melakukan komunikasi. Namun, kalau dibandingkan dengan
              negara lain, kita tidak lebih baik. Kita lambat mengeksekusinya, prosesnya berbelit. Bukan hanya
              asing  yang  beranggapan  demikian,  tapi  juga  pengusaha  lokal.  Dengan  UU  ini,  harapannya
              investor semakin banyak.

              Yang  paling  banyak  dikhawatirkan  dari  UU  Cipta  Kerja  ini  soal  kesejahteraan  buruh.  Bisa
              dijelaskan?
              Sangat keliru kalo UU ini pro investor asing. Baca klaster UMKM. U M P. UMK, tetap ada. Cuti,
              segala macam tidak ada yang dihilangkan.

              Beberapa  kepala  daerah  sempat  menolak  undang-undang  ini.  Apa  ada  kaitannya  soal
              kewenangan yang ditarik ke pusat?

              UU ini tidak mencabut kewenangan gubernur, wali kota, atau bupati. Tidak ada sentralisasi.
              Dalam  Pasal  174,  kewenangan  kementerian'lembaga  maupun  kepala  daerah  itu  adalah
              kewenangan Presiden yang dilimpahkan. Namun, harus disertai Norma Standar Prosedur dan
              Kriteria (NSPK). Untuk kepastian.


                                                           88
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94