Page 93 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 OKTOBER 2020
P. 93

DISOWANI MENTERI IDA, BOS NU TAK MELUNAK

              PEMERINTAH mengambil langkah cepat menyikapi banyaknya Ormas yang menolak UU Cipta
              Kerja (Cip-aker). Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah misalnya, langsung mendekati Nahdlatul
              Ulama (NU). Namun, NU memastikan tetap tidak melunak.

              Kemarin, Ida sowan ke kediaman Ketum PBNU KU Said Aqil Siradj di Jalan Sadar Raya, Ciganjur,
              Jakarta Selatan, sekitar pukul 8 malam. DalaMKunjungan ini, Ida tidak menggunakan mobil dinas
              berpelat RI 30. Ia menumpang mobil dengan nomor polisi B 1848 RFV. dengan pengawalan
              voorijder.

              Turun dari mobil, Ida langsung masuk ke dalam rumah untuk melakukan pertemuan tertutup.
              Menteri asal PKB itu terlihat keluar satu jaMKemudian. Apa hasilnya? Wartawan yang menunggu
              di depan pagar sama sekali tak direspons. Ia langsung naik ke dalam mobil dan meninggalkan
              lokasi.

              Sekitar pukul 10.30 malam, Ida memberikan keterangan tertulis perihal pertemuan tersebut. Dia
              bilang, pertemuan itu sebagai silaturahmi. Ia juga berusaha menjelaskan maksud UU Ciptaker,
              khususnya klaster ketenagakerjaan, ke PBNU.

              "Kami jelaskan kepada beliau (Kiai Said) tentang klaster ketenagakerjaan di UU Cipta Kerja.
              Kemudian, kami mendiskusikannya karena beliau juga bersama pengurus PBNU yang lain," tulis
              Ida.

              Ida mengklaim, PBNU paham dengan penjelasannya. "Setelah berdiskusi dengan beliau tentang
              klaster ketenagakerjaan, saya kira beliau mengerti dan yang harus didorong adalah memastikan
              perlindungan," ujarnya.

              Namun begitu, bukan berarti PBNU sudah melunak. Menurut Ida, Kiai Said menyatakan akan
              tetap mengajukan uji materi atau judicial review UU Ciptaker ke Mahkamah Konstitusi (MK).

              Meski hasilnya begitu, Ida tidak patah arang. Dia akan tetap berusaha memahamkan semua
              pihak mengenai substansi UU Ciptaker. "Dialog sosial dan silaturahmi akan saya terus lakukan
              terutama kepada stakeholder ketenagakerjaan," ucapnya. Setelah pertemuan ini, Ida berencana
              berkeliling ke berbagai elemen masyarakat lain untuk membahas hal sama.

              Ketua  PBNU,  Marsudi  Syuhud  juga  yakin  lembaganya  tidak  langsung  lunak  setelah  Kiai  Said
              ditemui Menaker. Dia yakin, PBNU akan tetap mengajukan gugatan ke MK.
              "Meskipun saya nggak ikut pertemuan, tapi kayanya PBNU akan terus mencari keadilan dengan
              menempuh jalur konstitusi," kata Marsudi kepada Rakyat Merdeka, semalam.

              Tujuannya, lanjut dia, agar menemukan jalan keseimbangan antara kemaslahatan yang masih
              kontradiktif. "Anjuran Presiden kan untuk disampaikan atau diajukan ke Mahkamah Konstitusi,"
              tegasnya.

              Ketika  ditanya  apakah  PBNU  belum  lunak  meskipun  telah  disambangi  Menaker?  Suhud
              mengamininya. "Ya, begitulah judulnya," ucapnya.

              Selama ini, PBNU memang keras menolak UU Ciptaker. Kiai Said menilai, UU Ciptaker hanya
              menguntungkan pengusaha.
              "Hanya  menguntungkan  konglomerat,  kapitalis,  investor.  Tapi  menindas  dan  menginjak
              kepentingan atau nasib para buruh, petani, dan rakyat kecil" kata Kiai Said, dalam sambutannya
              di Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Nahdlatul Ulama
              Indonesia (Unusia) Jakarta secara virtual, Rabu (7/9). bcg/umm


                                                           92
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98