Page 220 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 220

MOELDOKO SEBUT AKAN ADA 35 PP DAN 5 PERPRES TINDAK LANJUT UU CIPTA
              KERJA

              Kepala  Staf  Kepresidenan  Moeldoko  menegaskan,  pemerintah  tak  melarang  siapapun  yang
              menyampaikan  pendapatnya  atau  berunjuk  rasa  di  muka  umum.  Namun,  jika  unjuk  rasa
              dilakukan yang mengarah pada perusakan, anarkis hingga menganggu hak orang, itu yang harus
              ditertibkan.  "Jika  penyampaiannya  sudah  mengarah  pada  perusakan,  anarki,  atau  menyebar
              fitnah, tentu ini akan mengganggu hak orang lain. Mengusik rasa aman khalayak, juga merusak
              harmoni  bangsa.  Ini  yang  perlu  ditertibkan,"  ujar  Moeldoko  dalam  keterangannya,  Sabtu
              (17/10/2020).


              Mantan  Panglima  TNI  itu  menuturkan,  dalam  sistem  demokrasi  sah-sah  saja  dalam
              menyampaikan pendapat. "UU Cipta Kerja ini juga sudah didiskusikan di DPR, dan para wakil
              rakyat  sudah  mengesahkannya.  Jadi  menurut  saya  'Biarkan  1000  tunas  baru  bermekaran.
              Biarkan 1000 pemikiran bermunculan. Tapi jangan dirusak tangkainya'. Maknanya, setiap orang
              boleh berpendapat tapi jangan sampai merusak tujuan utamanya," kata dia.

              Lebih  lanjut,  Moeldoko  menyebut,  pemerintah  terbuka  dengan  masukan-masukan.  Ia
              mengatakan bahwa akan ada 35 Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden, sebagai tindak
              lanjut  dari  UU  Cipta  Kerja  tersebut.  "Masih  terbuka.  Setidaknya,  akan  ada  35  Peraturan
              Pemerintah  dan  lima  Peraturan  Presiden  yang  disiapkan  sebagai  tindak  lanjut  dari  UU  Cipta
              Kerja," tutur dia.

              Nantinya, kata Moelodoko, pemerintah melalui Menteri Tenaga Kerja memberikan kesempatan
              kepada para pekerja dan buruh untuk menanggapi PP tersebut. "Pemerintah melalui menteri
              tenaga kerja masih memberikan kesempatan dan akses pada teman-teman pekerja dan buruh,
              ikut  memikirkan  bagaimana  mereka  menanggapi  ini  nantinya.  Bagaimana  instrumen  ini  bisa
              diandalkan sebagai penyeimbang," tukasnya.




































                                                           219
   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225