Page 224 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 224
Karena tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Di tempat penampungan
pekerja migran ilegal kondisinya sangat memprihatinkan.
Di mana penampungan tersebut sangat kotor dan juga bau, bahkan ada yang harus diisi lebih
dari 10 orang, padahal lahannya juga sangat sempit. "Kami juga prihatin tempat penampungan
dalam keadaan yang sangat tidak layak, kotor serta bau," ujarnya.
Benny menambahkan dari tiga lokasi yang dijadikan penampungan ilegal, terdapat 25 calon
pekerja migran yang diduga kuat ilegal dan mereka ditempatkan di tempat tidak layak.
Padahal, mereka yang tinggal tersebut telah mengeluarkan uang yang tidak sedikit, bahkan
harus membayar kisaran Rp40 juga sampai Rp50 juta. "Mereka rata-rata diminta Rp40 juta
sampai Rp50 juta itu baru sementara," katanya.
Sebelumnya BP2MI pada Sabtu (17/10) malam menggerebek penampungan calon pekerja
migran Indonesia (PMI) yang diduga ilegal di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Penggerebekan tersebut setelah BP2MI mendapatkan laporan dari lembaga swadaya masyarakat
(LSM) Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) yang menemukan adanya penampungan ilegal.
Penampungan yang digerebek oleh BP2MI tersebut terletak di tiga rumah yaitu di Perumahan
Roro Cantik Plumbon, Desa Karangasem dan Perumahan Kejuden, Kabupaten Cirebon, Jawa
Barat.
223