Page 338 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 338

neutral - Gatot Nurmantyo (mantan Panglima TNI) Nah UU ini (Ciptaker) saya tahu tujuannya
              sangat mulia, sangat mulia. Karena dengan demikian, investasi akan datang, kemudian roda
              ekonomi berputar, ekspor banyak, pajak masuk banyak, kembali lagi ke masyarakat.

              positive - Gatot Nurmantyo (mantan Panglima TNI) Kewajiban pemerintah harus menyiapkan
              lapangan kerja ini. Menyiapkan lapangan kerja berarti harus selalu ada investasi-investasi baru
              untuk tempat lapangan kerja ini. Yang selanjutnya juga, pemerintah juga harus memfasilitasi
              WTO. Nah dari akumulasi ini, maka harus dibuat terobosan untuk undang-undang itu dijadikan
              satu

              negative - Adhie Massardi (None) Sampai saat ini pandangan Pak Gatot tetap kritis. Beliau ingin
              menggaris bawahi substansi UU Ciptaker. Beliau kan bilang UU ini niatnya baik, tetapi kemudian
              beliau bilang, kenapa menjadi tidak baik? Ini yang perlu dibahas



              Ringkasan

              Proses  penyusunan  Undang-Undang  (UU)  Cipta  Kerja  (Ciptaker)  sangat  transparan.
              Pembentukannya  juga  mengacu  ketentuan  UU  12/2011  tentang  Pembentukan  Peraturan
              Perundang-undangan  sebagaimana  diubah  dengan  UU  15/2019.  Selain  itu  juga  Peraturan
              Presiden (Perpres) 87/2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 12/2011.

              Demikian  ditegaskan  Widyaiswara  Utama  Kemkumham,  Nasruddin  saat  jumpa  pers  bertema
              "Transparansi Pembahasan UU Cipta Kerja" yang berlangsung virtual. di Jakarta, Jumat (16/10).
              Dia  mengungkap  sebelum  menjadi  UU.  draf  Rancangan  Undang-Undang  (RUU)  dibuat
              berdasarkan kajian berbagai macam pemangku kepentingan.


              KEMKUMHAM: PENYUSUNAN UU CIPTAKER SANGAT TRANSPARAN

              Proses  penyusunan  Undang-Undang  (UU)  Cipta  Kerja  (Ciptaker)  sangat  transparan.
              Pembentukannya  juga  mengacu  ketentuan  UU  12/2011  tentang  Pembentukan  Peraturan
              Perundang-undangan  sebagaimana  diubah  dengan  UU  15/2019.  Selain  itu  juga  Peraturan
              Presiden (Perpres) 87/2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 12/2011.

              Demikian  ditegaskan  Widyaiswara  Utama  Kemkumham,  Nasruddin  saat  jumpa  pers  bertema
              "Transparansi Pembahasan UU Cipta Kerja" yang berlangsung virtual, di Jakarta, Jumat (16/10).
              Dia  mengungkap  sebelum  menjadi  UU,  draf  Rancangan  Undang-Undang  (RUU)  dibuat
              berdasarkan kajian berbagai macam pemangku kepentingan.

              Pelaksanaannya  pun  dilakukan  jauh-jauh  hari  sebelum  pada  akhirnya  draf  itu  disampaikan
              kepada Presiden. Dikatakan, pembahasan tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi dengan
              kalangan akademisi. Ditambahkan, para serikat pekerja dan pengusaha pun turut dilibatkan,
              khususnya terkait klaster ketenagakerjaan.

              Dia  mengungkap  proses  pembahasan  RUU  dikoordinasikan  oleh  Kementerian  Koordinator
              Perekonomian.  Pada  27  Januari  2020  melalui  surat  nomor  PH  21-15  tahun  2020.  Menko
              Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan naskah akademik dan draf kepada Presiden
              yang kemudian menerbitkan surat untuk pimpinan DPR.

              "Ini prosedur yang diatur UU 12/2011 tentang pembentukan peraturan perundang-undangan.
              Setelah  itu,  tahapan-tahapan  dalam  pembentukan,  yaitu  mulai  dari  tahap  perencanaan,
              penyusunan, pembahasan, penetapan atau pengesahan, pengundangan dan sosialisasi. Baru
              setelah itu tahap pengundangan dan penyebarluasan," katanya.

                                                           337
   333   334   335   336   337   338   339   340   341   342   343