Page 88 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2020
P. 88
Bonus demografi akan membebani ekonomi, semakin terjebak dalam Middle Income Trap
VIU
Keterlibatan Publik Dalam Penyusunan RUU Cipta Kerja
* Proses penyusunan RUU CK melibatkan partisipasi publik (Serikat Pekerja. Pengusaha).
KementeriarV Lembaga. Praktisi, Akademisi dan Lembaga lain
* Rumusan klaster Ketenagakerjaan di RUU CK merupakan intisari hasil kajian ahli, pembahasan
FCD. dan hasil rembug Tripartit (Pemerintah. Pekerja dan Pengusaha)
* Pembahasan Panja di Baleg lebih dari 60 kali, dilakukan terbuka dan disiarkan secara live di
TV Parlemen, melibatkan Pemerintah. DPR RI, DPD RI dan Stakehoider terkait
* Panja di Baleg DPR RI telah melakukan beberapa kali RDPU (Rapat Dengar Pendapat Umum)
mengundang para Ahli. Praktisi. Akademisi. Organisasi Nasional/ Internasional untuk masukan
RUU CK
Prinsip Umum klaster Ketenagakerjaan
* Bertujuan untuk penguatan perlindungan tenaga kerja dan kesejahteraan pekerja/buruh
* Penyusunan ketentuan klaster ketenagakerjaan memperhatikan hasil putusan Mahkamah
Konstitusi atas uji maten UU 13/2003.
* Ketentuan mengenai sanksi ketenagakerjaan dikembalikan kepada UU 13/2003.
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
PKWT hanya dapat dibuat untuk pekerjaan tertentu yang akan selesai dalam waktu tertentu,
dan tidak dapat diadakan untuk pekerjaan yang bersifat tetap.
* Apabila PKWT berakhir, pengusaha wajib memberikan uang kompensasi kepada Pekerja sesuai
masa kerja.
Syarat PKWT tetap mengacu pada UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan dengan penyesuaian
terhadap perkembangan kebutuhan dunia kerja
* TKA hanya dalam hubungan kerja untuk jabatan tertentu dan waktu tertentu serta memiliki
kompetensi sesuai jabatan yang akan duduki.
* Setiap pemberi kerja untuk TKA. wajib memiliki Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing
(RPTKA)
* TKA dilarang menduduki jabatan tertentu. Pemberi kerja orang perseorangan dilarang
mempekerjakan TKA.
* Pemberi kerja TKA wajib menunjuk TK WNI mendampingi TKA. untuk alih teknologi dan alih
keahlian
Waktu Kerja
Waktu kerja tetap mengikuti ketentuan UU 13/2003 yaitu:
7 jam sehari & 40 jam satu minggu untuk 6 hari kerja dalam satu minggu
8 jam sehari & 40 jam satu minggu untuk S hari kerja dalam satu minggu
87